Ketika Musisi Rock Memilih Genre Musik Baru

Bens Leo bersama band Metal Death Distortion
Sumber :
  • Dok.ist

VIVA.co.id –  Modern Metal, mungkin sangat baru di telinga pecinta musik Tanah Air. Tapi itulah genre musik baru yang diusung oleh sejumlah musisi rock yang tergabung dalam band Death Distortion.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Band yang digawangi oleh Trison P Manurung (lead vokal), Rian Dani (drum), Didiek Sugianto (bassist), Wawan Cher (gitar) dan Ega Liong (gitar) ini ingin menawarkan konsep musik yang beda untuk penggemar fanatik musik metal.

"Ini band dengan konsep yang oke. Kita awalnya manggung di Rolling Stone Cafe kok banyak yang suka dengan genre musik baru kami," ucap Trison kepada VIVA.co.id, Senin 2 Mei 2016.

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Sementara itu Ilham Johan, selaku Executive Producer Death Distortion mengaku band yang resmi berdiri tahun ini sangat berani untuk menjual karya dalam bentuk fisik.

"Di era digital dengan fisik CD (compact disc) mengecil jumlahnya macam sekarang, band baru membuat album dengan hard cover, genre rock, lebih lagi memilih musik metal, termasuk barang langka dan berani yang saya pilih," ujar pria yang akrab disapa Bang Ilham ini.

CEO Freeport Temui Jokowi di Istana, Bahas Smelter hingga Perpanjangan Izin Tambang

Wawan sendiri mempunyai resep jitu dalam menarik penggemarnya dari daerah. Namun sayangnya, resep jitu itu dia rahasiakan, sambil menunggu album barunya rilis.

“Sejak awal dibangun  Death Distortion memang punya passion ngembangin musik metal, tapi yang lebih modern, itu yang kami sebut Modern Metal. Musik metal dengan warna kekinian,” ujar Wawan.

Sekedar informasi,  album Reinkarnasi Death Distortion digarap sepanjang 4 bulan, dimulai Oktober 2015 direkam lagu pertama ‘Reinkarnasi’  di studio La Voice, selanjutnya beberapa lagu masuk rekaman digital di studio Akalliar, sementara Mixing Mastering dikerjakan di Putra Mandala Studio – Pulo Mas, dilakukan bersama seluruh pemain  pada Februari 2016. Ega Liong ditugasi sebagai Sound Engineer.

“Kami memang membiasakan bekerja bareng, kerja kolektif, termasuk bikin lagu juga barengan. Itu sebabnya pada teks lirik di cover album tidak ada nama pencipta secara individual, karena delapan lagu Death Distortion, kami tulis secara bersama,” ujar Trison.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya