Prenjak, Film Indonesia Diputar di Festival Cannes 2016

Cuplikan Film Prenjak: In The Year of Monkey
Sumber :
  • movie.co.id

VIVA.co.id – Sebuah film pendek karya sineas Indonesia yang berjudul Prenjak: In The Year of Monkey diputar di festival film bergengsi dunia, Festival de Cannes 2016. Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja bersama dengan Studio Batu ini berhasil memukau para pecinta film di Cannes.

Cegah Penyebaran Virus Corona, Festival Film Cannes Ditunda

Proses produksi film ini sebelumnya dilakukan pada Februari 2016 lalu di Yogyakarta. Ini merupakan suatu kehormatan karena film tersebut diputar bersama dengan empat film singkat lainnya, yakni dari Prancis Lefance dun Chef karya Antoine de Bray, film Limbo dari Yunani karya Konstantina Kotzamani dan Oh What a Wonderful Feeling dari Kanada olen Francois Jaros. Ada juga film Le Soldat Vierge dari Prancis yang disutradarai Erwan Le Duc serta film dari Hungaria Superbia oleh Luca Toth.

Mengutip dari laman Semaine de la Critique, film Prenjak menceritakan tentang seorang wanita bernama Diah. Suatu hari Diah mengajak seorang laki-laki bernama Jarwo ke gudang untuk istirahat dan makan siang. Di sana Diah bercerita pada Jarwo bahwa ia sedang membutuhkan uang cepat. Ia menawarkan Jarwo sebuah korek api seharga Rp10 ribu. Dari korek tersebut Jarwo melihat sesuatu yang berharga dari Diah.

Aksi Kristen Stewart Nyeker di Karpet Merah Cannes

Film Prenjak berkompetisi dalam 55th Semaine de la Critique Cannes Film Festival 2016. Sejauh ini, Prenjak merupakan film ke-3 asal Indonesia yang berhasil masuk dalam kompetisi Semaine de la Critique setelah Tjoet Nya' Dien (1988) dan The Fox Exploits The Tiger's Might (2015). Prenjak akan berkompetisi dengan sembilan film pendek lain yang berasal dari Prancis, Kanada, Hungaria, Brazil, Taiwan dan Portugal.

Selama perhelatan Festival de Cannes 2016, 11 hingga 22 Mei 2016, sebanyak 1896 film akan ditayangkan dan disaring menjadi 49 film untuk mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Palme d'Or.

Pitbull Mendadak Batalkan Konser di Cannes, Ada Apa?

Dan tak hanya Prenjak, film pendek Indonesia yang berhasil masuk dalam program La Semaine de la Critique atau International Critics' Week dan lolos seleksi dalam L'Atelier Cinefoundation. Film lain Indonesia, Marlina, The Murderer in Four Acts, karya Mouly Surya, juga terpilih dalam seleksi L'Atelier Cinefoundation.

La Semaine de La Critique digagas Asosiasi Kritikus Film Prancis sejak penyelenggaraan Festival Cannes 1962, untuk menemukan bibit-bibit sineas baru dari seluruh penjuru dunia.

Baca Juga:

Julia Roberts Bertelanjang Kaki di Karpet Merah Cannes

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya