Merasakan Sujud di Atas Sajadah Batu Tuanku Imam Bonjol

Sajadah Batu Tuanku Imam Bonjol
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agustinus Hari/ Manado

VIVA.co.id – Ada benda unik milik pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol yang diasingkan dari Sumatera Barat ke Manado, Sulawesi Utara. Satu di antaranya yakni soal sajadah yang berasal dari batu.

Nasib Tragis Mata Setan, Peninggalan Purba di Bekas Kebakaran Hutan

Tuanku Imam Bonjol adalah pahlawan nasional yang sangat ditakuti penjajah Belanda. Dia sempat dibuang ke Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara, sampai akhir hayatnya tahun 1864.

Ketika berkunjung ke kompleks Makam Tuanku Imam Bonjol, langsung terlihat sebuah taman yang cukup luas, mulai dari pintu gerbang hingga sebuah bangunan rumah adat Minang yang bercat putih. Pada bagian kiri dan kanan bangunan terdapat pohon-pohon yang rindang.

Konferensi Nasional Sejarah Bahas Asal-usul Budaya Bahari

Untuk mencapai bangunan tersebut, harus melewati beberapa anak tangga. Ketika masuk ke dalam bangunan, terlihat sebuah makam dengan keramik putih. Di batu nisan terdapat tulisan, "Tuanku Imam Bonjol lahir pada tahun 1774 di Tanjung Bungo, Bonjol, Sumatera Barat."

Di dalam bangunan Makam Imam Bonjol terdapat batu besar yang digunakan sebagai alas salat atau sajadah. “Jika ingin mencoba melaksanakan salat di atas batu tersebut terasa nyaman. Karena pada posisi sujud, lekukan di batu tersebut tepat di dahi dan kedua lutut kita,” ujar Abdul Mutalib, penjaga Makam Imam Bonjol, akhir pekan lalu.

Delapan Peninggalan Sejarah yang Hancur akibat Perang

Selain batu tersebut, terdapat sumur yang airnya sangat dangkal dan dapat diraih dengan gayung untuk wudu, membasuh badan dan menyegarkan ingatan.

“Di tempat ini banyak kaum muslim yang datang jelang Ramadan. Ada juga yang mengambil air wudu ini. Entah apa maksud mereka, tapi mereka berharap dari air wudu ini mereka bisa menjalankan ibadah puasa hingga selesai,” katanya.

Pengunjung yang datang banyak yang berfoto di sajadah batu ini. “Rata-rata orang berkunjung di lokasi sajadah batu ini ingin berfoto sebagai kenang-kenangan pernah berkunjung ke Makam Imam Bonjol,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya