- crowdrise.com
VIVA.co.id – Hari ulang tahun, adalah hari yang paling ditunggu-tunggu setiap orang. Beragam cara pun dilakukan agar hari istimewa tersebut bisa selalu dikenang. Seperti yang dilakukan oleh wanita ini, ia merayakan hari ulang tahunnya dengan mengumpulkan dana untuk membantu wanita di daerah tertinggal.
Di hari ulang tahunnya yang ke-30, wanita bernama Mallory Brown ini berkunjung ke Ethiopia dengan tujuan mengumpulkan dana sebanyak US$30 ribu atau Rp397 juta. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari sebuah aksi kemanusiaan.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk melatih 30 wanita di sebuah pedesaan bernama Chapa di Ethiopia agar bisa memulai usahanya sendiri.
“Saya berulang tahun yang ke-30 hari ini, tidak bersama dengan teman-teman saya dan bersulang, atau menari hingga pagi, tapi dengan 30 wanita yang saya temui di Ethiopia,” tulisnya dalam sebuh blog penggalangan dana.
”Wanita adalah ibu, guru untuk anak-anak mereka ketika mereka tidak mampu sekolah, dan dokter saat tidak ada rumah sakit. Membantu wanita berarti membantu keluarganya yang juga membantu masyarakat,” tambahnya.
Tanpa disangka, Brown justru melampaui target awal dengan mendapatkan lebih dari US$36 ribu.
Berdasarkan laporan dari Bank Dunia, satu dari tiga orang di Ethiopia hidup dalam kemiskinan. Di Chapa sendiri, para keluarga hidup kurang dari US$2 atau setara dengan Rp26 ribu saja setiap harinya.
Dana yang dikumpulkan oleh Brown akan digunakan untuk membuka tiga usaha, yang akan dijalankan oleh 30 wanita itu sendiri, seperti dilansir oleh The Huffington Post. Usaha tersebut adalah bisnis peternakan untuk dijual di pasar, pabrik rumahan yang mengolah biji-bijian ke dalam produk makanan, dan juga salon kecantikan.
Brown juga bekerjasama dengan sebuah organisasi yang akan membantu melatih dan menyuplai kebutuhan para wanita ini agar proyek yang dijalankan bisa berkelanjutan di masa panjang.
Ini adalah kelima kalinya Brown menggalang dana selama 24 jam. Kampanye sebelumnya juga berhasil mengumpulkan US$27 ribu untuk berbagi daging panggang dengan para gelandangan di Detroit dan US$15 ribu untuk tes mata bagi orang-orang di Kamboja.
“Saya berjuang seperti para milennial untuk mencari koneksi dan mencari arti hidup,” tulisnya di Blog. “Saya tidak pernah mempertanyakan usaha saya, mungkin saja ini hanya dalam skala kecil, tapi berdampak besar bagi mereka," kata dia lagi.
(ren)