Reza Rahadian Belajar Bahasa Jerman dari Millane Fernandez

Aktor Reza Rahadian
Sumber :
  • VIVA.co.id / Al Amin Khairan

VIVA.co.id – Akting Reza Rahadian di dunia perfilman sudah tidak diragukan lagi. Kali ini, Reza didapuk membintangi film Rudy Habibie, film yang berkisah tentang masa muda Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie.

Reza Rahadian Naik Delman Jadi Tontonan Warga Depok

Dalam film itu, Reza yang berperan sebagai Rudy ditantang untuk banyak berdialog dengan bahasa Jerman. Untuk itu, dia banyak mendapat bantuan dari rekan-rekannya di lokasi syuting. Salah satunya dari Millane Fernandez.

"Saya banyak dibantu sama Millane Fernandez, kan dia ada darah Jermannya. Dia membantu saya untuk fasih berbahasa Jerman," ujar Reza, saat ditemui di CGV Blizt Megaplex Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 24 Juni 2016.

Reza Rahadian, Sang Aktor Watak Serba Bisa

Dari segi memerankan karakter Rudy, Reza mengaku tidak banyak mendapatkan banyak kesulitan. Sebab, karakteristik BJ Habibie sudah menjadi bagian dari dirinya sejak bermain di film pertama, Habibie dan Ainun.

"Masalah riset, saya rasa sudah banyak dibantu (film) yang pertama. Ini proses recall dengan spirit dan semangat yang tinggi. Memang tidak melepaskan karakter dari Habibie sendiri," ujar Reza.

Reza Rahadian Ternyata Tidak Mampu Melakukan Hal ini

Dalam film Rudy Habibie bercerita tentang masa muda Habibie saat di Jerman. Saat menempuh studi di Aachen, Jerman, Habibie lebih dikenal dengan nama panggilan Rudy Habibie.

Rudy yang menempuh studi di luar negeri dengan biaya pribadi dari keluarganya, dengan gigih menimba ilmu di negeri orang, demi meraih mimpi. Kegigihannya untuk mewujudkan mimpinya akan industri dirgantara Indonesia serta lika-liku yang harus ia hadapi tergambar di film ini.

Ketika masa kuliah itu, Rudy bertemu dengan Ilona yang diperankan oleh Chelsea Islan, gadis Jerman asal Polandia. Wanita itu mencuri hati Rudy dan menjadi kekasihnya selama di Jerman.

Ilona juga menjadi salah satu pendukung visi Habibie untuk mendirikan industri dirgantara di Indonesia. Namun, kisah kasih mereka akhirnya harus kandas, karena perbedaan kultur dan prinsip. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya