VIVA.co.id – Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Hipertensi salah satunya, dan ini faktor utama penyebab penyakit jantung dan stroke.
Di kalangan anak muda Indonesia, jumlah pasien hipertensi semakin banyak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sekitar 39,1 persen masyarakat Indonesia usia 15 hingga 45 tahun berisiko mengidap hipertensi.
Gaya hidup sehat serta rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah akan mengurangi risiko penyakit hipertensi.
"Bagi mereka yang memiliki anggota keluarga mengidap penyakit kardiovaskular, sangat penting memeriksa tekanan darah secara rutin, dan sebaiknya dilakukan setiap hari, sayangnya banyak orang melakukan pengecekan satu atau dua kali dalam satu tahun," kata Kazuhide Kondo, President Director PT Omron Healthcare, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 29 Juni 2016.
Namun, ada juga yang mengalami white coat hypertension, suatu keadaan yang bisa mempengaruhi akurasi level pemeriksaan tekanan darah, sehingga seseorang mendapat informasi yang tidak akurat tentang tekanan darahnya.
Kondisi ini misalnya seperti saat seseorang merasa gelisah bertemu dengan dokter, sehingga menyebabkan tekanan darahnya naik. Di sisi lain, tekanan darah bagi beberapa orang terlihat normal saat diperiksa, tapi setelah di luar bisa melonjak tinggi atau disebut reverse white-coat hypertension atau masked hypertension.
Tekanan darah yang tidak akurat tersebut dapat berakibat pada over diagnosis atau salah diagnosis level tekanan darah. Disinilah pentingnya melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin di rumah dengan pengukur tekanan darah akurat.
Level tekanan darah berfkluktuasi terus menerus dan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah di rumah, penyakit-penyakit kardiovaskular dapat terdeteksi dengan lebih mudah.
Melalui pencatatan level tekanan darah yang benar setiap hari, terutama bagi pengidap penyakit hipertensi atau yang memiliki gen tekanan darah tinggi, para dokter dapat membuat diagnosis yang lebih tepat terkait pengobatan pasien.
(ren)
