Paternoster, Lift Tanpa Pintu yang Berputar Tanpa Henti

Paternoster, elevator tradisional
Sumber :
  • Flickr/Andrew Nash

VIVA.co.id – Hampir setiap bangunan bertingkat dilengkapi dengan lift guna memudahkan para penghuni. Biasanya lift akan berhenti di setiap lantai yang akan dituju. Namun, tidak dengan lift yang disebut paternoster. Lift ini justru tidak berhenti di setiap lantai dan mengharuskan penggunanya untuk melompat sendiri ketika sudah sampai di lantai tujuan.

Gegara Listrik Padam, 3 Pegawai Pemkab Brebes Panik Terjebak Dalam Lift 45 Menit 

Paternoster adalah lift tanpa pintu yang berputar secara vertikal tanpa henti. Untuk keluar dan masuk lift ini, para penumpang paternoster harus melompat terlebih dahulu. Oleh karena itu, mereka harus bersiap-siap ketika sudah mendekati lantai yang dituju.

Lift ini memang dapat dikatakan berbahaya. Jika perhitungan Anda tidak tepat, Anda bisa saja kehilangan kaki, tangan bahkan nyawa.

Momen Menegangkan Lift Rumah Sakit Anjlok, Pasien di Kasur Terjungkal

Dilansir Amusing Planet, Paternoster pertama kali dibuat pada 1884 di Dartford, Inggris. Lift ini dipatenkan atas nama insinyur asal Inggris, Peter Hart. Kata paternoster berasal dari bahasa Latin yang artinya "Bapa Kami". Nama tersebut diberikan karena bentuk peternoster kala itu menyerupai manik-manik tasbih yang digunakan saat berdoa.

Paternoster semakin populer di Eropa di awal abad 20-an karena lift ini dapat mengangkut banyak orang sekaligus ketimbang lift biasa. Meskipun paternoster berjalan lebih lambat. Anda tidak perlu mengantre untuk naik lift ini. Lift ini justru dapat memindahkan orang lebih cepat dari lantai ke lantai.

Belasan Orang Terjebat di Lift Macet, Gedung Pakuwon Tower Tetap Beroperasi Hari Ini

Namun sayang, sekarang paternoster semakin jarang ditemukan. Karena alasan keselamatan, banyak negara yang melarang penggunaan lift ini. Di beberapa negara seperti Inggris, Denmark, Finlandia, Polandia, Hungaria, Swedia, Slovakia, Republik Ceko dan Jerman lift ini masih dilestarikan. Sekitar 230 paternoster tersebar di negara-negara tersebut.

Setidaknya sudah dua kali Jerman berusaha menutup lift berbahaya ini, namun beberapa kali pula ditentang dengan alasan menjaga bagian dari sejarah.

"Anda tidak bisa lari dari bahaya," ujar penggemar fanatik paternoster saat adanya pelarangan terbaru tentang penggunaan paternoster 2015 lalu. "Kalau begitu, Anda juga harus melarang penggunaan mobil karena mobil juga bisa menyebabkan kecelakaan. Lift ini adalah bagian dari sejarah industri," ujarnya.

Dulunya, paternoster pernah digunakan diberbagai gedung-gedung administrasi seperti gedung pemerintahan dan kantor polisi. Namun, pembuatan paternoster baru sudah dilarang sejak 1974.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya