VIVA.co.id – Kanker prostat merupakan penyakit yang sering menyerang kaum adam dan pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apa pun. Penyakit ini ada yang bersifat agresif menyebar dengan cepat. Tapi kanker prostat juga bisa tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar.
Perlu diketahui, menurut data WHO, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum urutan kedua pada pria. Diperkirakan sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker prostat dan terdapat 307.000 kasus kematian pada tahun 2012.
Merujuk dari data di atas, sudah seharusnya para pria menyadari pentingnya menjaga kesehatan kelenjar prostat. Bahkan ini penting diwaspadai pada pria yang memasuki usia 30 tahun.
"Tidak sedikit kaum pria menyadari bahwa kesehatan kelenjar prostat perlu diwaspadai sejak usia memasuki 30 tahun. Bahkan, minimnya kesadaran pria dapat berdampak serius, misalnya terjadi pembesaran prostat yang abnormal," ujar dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K) Phd, Spesialis Urologi Siloam ASRI saat ditemui pada acara Halal Bi Halal di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 28 Juli 2016.
Perlu diketahui, prostat yang terletak di leher kandung kemih berperan dalam mensekresi sekitar 30 persen dari total volume air mani. Di mana cairan tersebut mengandung sejumlah komposisi nutrisi yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.
Terkait dengan diagnosa kanker prostat, beberapa tindakan umum yang akan dilakukan oleh urologi yaitu dengan tumor marker, biopsi atau TUR-Prostat. Kanker pada prostat kerap muncul tanpa gejala, namun pasien dapat merasakan nyeri pada tulang
"Diagnosa akan diketahui bila sudah ada konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara skrining dan akan lebih baik bila kankernya diketahui di stadium awal," kata Chaidir.
Adapun tindakan yang harus dilakukan yakni melakukan pembedahan dan radioterapi sebagai modalitas terapi untuk kanker yang terlokalisir. Sementara terapi hormonal efektif dalam pengobatan kanker yang telah metastasis. Sementara kemoterapi, juga bisa dijalankan dengan kondisi tertentu.
Kanker, Penyakit Mahal yang Umum di Negara Miskin
Di Indonesia, konsumsi gorengan dan rokok jadi bagian dari kebiasaan.
