Cara Hadapi Perubahan Sikap Anak Saat Masa Pubertas

Remaja
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
Remaja Mulai Jaga Jarak dengan Orangtua, Ajak Ngobrol Ini
- Masa pubertas adalah masa transisi yang diyakini bisa menjadi pemicu rendahnya kepercayaan diri pada remaja. Untuk itu, beberapa cara ini diharapkan dapat kembali merangkul remaja untuk dapat menjalani masa transisinya dengan baik.

Remaja Punya Peran Penting Selamatkan Bangsa

Usia
10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Remaja
akil baligh memang terbilang cukup sensitif dalam menanggapi ragam respons dari orang lain. Apalagi, kondisi tubuhnya yang cenderung belum stabil, membuatnya rentan mendapatkan kepercayaan diri yang rendah.


"Kelompok yang rentan untuk kepercayaan diri rendah itu
akil baligh
, karena dia sudah mulai bisa menilai pendapat orang lain. Perubahan hormonal dari transisi itu sangat pengaruhi perubahan sikapnya," kata psikolog, Elizabeth Santosa kepada
VIVA.co.id
, beberapa waktu lalu.


Apalagi, penilaian yang didapatkan pada diri remaja yang baru pubertas dianggap masih terlalu abstrak. Keinginannya untuk bisa diterima dalam sebuah kelompok, membuat orang-orang terdekat harus mampu memahaminya.


"Dipahami, berikan sentuhan, pelukan, dukungan itu akan bisa mendukung kondisinya yang masih labil," kata dia.


Hal itu dapat meningkatkan berbagai hormon baik, seperti serotonin dan oksitosin yang muncul saat remaja merasa senang dan mendapat dukungan. Tidak hanya itu, pengaturan pola makan dan gaya hidup baik juga wajib dilakukan oleh para remaja.


"Mulai hidup sehat dengan pola makan baik dan olahraga sejam saja bisa meningkatkan hormon endorfin. Juga kena paparan matahari pagi karena ada vitamin D baik untuk tingkatkan hormon serotonin yang bikin rasa
happy
," kata dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya