- Pixabay/Olichel
VIVA.co.id – Masalah infertilitas, atau ketidaksuburan dialami 15 persen pasangan di dunia dan separuhnya terletak pada masalah kesuburan pria.
Menurut dr. Sigit Sholichin, SpU dari Klinik Urologi RSU Bunda, infertiliitas adalah ketidakmampuan memiliki keturunan pada pasangan suami istri yang sudah menikah selama satu tahun, meski sudah berhubungan seksual secara rutin tanpa pengaman.
"Mitos di banyak daerah secara umum menganggap bahwa infertilitas, atau mandul itu didominasi oleh wanita. Banyak pasangan menikah tidak punya anak yang jadi perhatian adalah wanita. Tetapi, kenyataannya masalah infertilitas ini adalah masalah pasangan," kata dr. Sigit saat media gathering di RSU Bunda Jakarta, Jumat, 12 Agustus.
Ada banyak faktor yang menyebabkan ketidaksuburan pada pria. Sekitar 30-40 persen di antaranya, adalah faktor yang tidak teridentifikasi. Penyebab lain adalah adanya infeksi saluran kemih dan gangguan hormon.
"Faktor penyebab yang paling besar adalah varikokel, yaitu pelebaran pembuluh darah vena di testikel. Pelebaran pembuluh darah vena ini menyebabkan suhu pada testikel tidak optimal, sehingga produksi sperma tidak bagus, jumlahnya kurang, gerakannya kurang, dan bentuknya tidak bagus," lanjut dr. Sigit.
Terapi untuk infertilitas pada pria dilakukan sesuai penyebabnya. Pembedahan dilakukan untuk kasus varikokel, atau penyumbatan saluran sperma. Jika tidak ada sperma, bisa dibantu dengan dipindahkan dari testikel ke epididimis menggunakan teknik tertentu. Sedangkan pada kasus infeksi, disembuhkan infeksinya meski tidak selalu dapat mengembalikan kesuburan.
Pada dasarnya, masalah infertilitas dapat ditangani dengan teknologi kedokteran saat ini. Namun, pasien disarankan melakukan pencegahan dengan menghindari faktor risiko. Misalnya berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, tidak sembarangan mengkonsumsi obat-obatan, menjaga berat badan, dan melakukan kebiasaan sehat untuk testikel. (asp)
10 Pengobatan Rumahan Alami dan Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Sperma Pria
Menurut WHO, konsentrasi normal sperma pada pria minimal 20 juta per ml air mani. Kurang dari 15 juta sperma perl ml dianggap sebagai jumlah sperma rendah oligozoospermia
