Sekali Bersin, Lima Ribu Virus Tuberkulosis Tersembur

Ilustrasi sistem kekebalan tubuh yang buruk
Sumber :
  • Pixabay/ Mojpe

VIVA.co.id – Penyakit tuberkulosis atau biasa dikenal TBC masih mengancam Indonesia. Pola penyebarannya yang mudah membuat penderita TBC meningkat terus dari tahun ke tahun.

Setiap Tahun 13 Ribu Balita Resisten Obat Tuberkulosis

TBC menyebar melalui udara. Diketahui, dalam sekali bersin penderita bisa menyemburkan lima ribu virus TBC.

Secara kuantitas, penderita TBC di Indonesia memegang posisi tertinggi kedua di dunia setelah India. Penderita penyakit menular ini tersebar di seluruh provinsi. Selain itu, jumlah penderita terbanyak ada di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Malu Kena TBC, Konsultasikan Saja ke Aplikasi Jakarta Sehat

"Kalau di Jatim, Surabaya nomor satu jumlah penderita TB-nya," kata Siti Maslamah, Koordinator TB-HIV Care pada PD Aisyiyah Surabaya, di sela-sela pelatihan tentang tuberkulosis kepada keluarga penderita di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 19 Agustus 2016.

Siti menjelaskan, TBC menyebar melalui udara, karenanya cepat menular. Seseorang rentan tertular virus ini jika dalam kondisi drop saat berada di dekat penderita TBC.

Gejala dan Cegah Tertular TBC dengan Langkah Ini

"Masalahnya, banyak penderita tidak tahu kalau dia terkena TB. Orang di dekatnya juga tidak tahu," kata Siti Maslamah.

Secara umum, kata Siti, gejala TB yaitu batuk berdahak lebih dari dua minggu, batuk berdarah, demam lama, nafsu makan berkurang, berat badan turun drastis, dan keringat dingin malam hari meski tanpa aktivitas.

"Jika ada gejala seperti itu, segera periksa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat," ujarnya.

Ketua PD Aisyiyah Surabaya, Alifah Hikmawati, mengatakan minimnya pemahaman masyarakat tentang TBC adalah penyebab utama tingginya penderita TBC.

"Aisyiyah mencoba gerakkan masyarakat agar sadar TB. Kalau ada gejala tertular, kami dampingi periksa ke Puskesmas," tuturnya.

Saat ini, kata pimpinan gerakan perempuannya organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah itu, Aisyiyah sudah membentuk TB-HIV Care di enam kecamatan di Surabaya yakni di Tandes, Semampir, Sawahan, Tambaksari, Krembangan, dan Genteng.

"September akan dibentuk lagi di 12 kecamatan lain di Surabaya," ujarnya.

Data diperoleh mencatat, tahun ini ditemukan 45-60 penderita TB setiap bulannya, tersebar di enam kecamatan. Rinciannya, bulan April 56 penderita, Mei 38 penderita, Juni 63 penderita, Juli 67 penderita, dan pertengahan Agustus ini sebanyak 68 penderita.

Sedangkan untuk terduga (suspect) TBC lebih banyak lagi. Pada bulan April sebanyak 234 orang, Mei 135 orang, Juni 191 orang, dan pada Juli sebanyak 179 orang.

"Kami kawal dengan memberikan pelatihan kepada keluarga pasien," kata Alifah. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya