Kesemutan Pada Wanita Hamil, Berbahayakah?

ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA.co.id – Kesemutan bisa terjadi pada siapa saja dan muncul secara fisiologis (normal).  Kesemutan terjadi akibat tekanan pada pada syaraf di bagian tubuh tertentu sehingga aliran darah tidak lancar. Selain itu, Kesemutan yang berkepanjangan mampu menjadi indikasi akan penyakit serius.

Waspada, Pegal Bisa Jadi Gejala Utama Skoliosis

Kesemutan juga sering terjadi pada masa kehamilan. Namun apakah hal tersebut berbahaya bagi wanita hamil?

Pada bincang interaktif dokter VIVA Meet Doctor di Facebook VIVAlife Rabu, 24 Agustus, dr.Jezy Reisya mengatakan bahwa kesemutan pada wanita hamil tidaklah berbahaya. Menurutnya, hal itu wajar terjadi.

6 Gejala Diabetes Bisa Dikenali di Kaki, Jangan Dibiarkan

"Keluhan kesemutan sering dirasakan dalam kehamilan, terutama seiring dengan bertambahnya usia kehamilan (trimester kedua dan ketiga) hal ini disebabkan penekanan pada saraf di daerah pergelangan tangan atau kaki akibat penimbunan cairan yg terjadi dalam kehamilan," ujarnya.

Ia menambahkan, meski demikian kesemutan yang terus menerus mampu membuat ibu merasa tidak nyaman. Untuk itu, butuh perlakuan khusus saat wanita hamil mengalami kesemutan.

Sering Disepelekan, Kesemutan dan Kebas Tanda Bahaya Saraf 'Rusak' Mengintai

"Untuk mengatasinya, hindari posisi tidur yang menyebabkan penekanan kepala atau badan terhadap tangan atau pergelangan tangan. Posisikan kaki atau tangan lebih tinggi saat tidur untuk mengurangi akumulasi cairan. Bila kesemutan tidak berkurang, sebaiknya melakukan konsultasi kedokter spesialis kandungan dan kebidanan," ujarnya.

ILustrasi sakit kepala

Kepala Kesemutan Tanda Gejala Serangan Stroke, Benarkah?

Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan di tahun 2018, prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9 persen.

img_title
VIVA.co.id
26 Oktober 2023