Tingkat Pemahaman Bisa Pengaruhi Kondisi Asma

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Asma bisa menyerang siapa saja juga dari berbagai kalangan usia. Selain itu, ternyata faktor usia juga bisa mempengaruhi kondisi asma si penderita.

Putin Geram, Ucapkan Hal Mengerikan Ini Atas Serangan ‘Biadab’ Konser Maut di Moskow

Hal tersebut dibenarkan dr Rita Khairani, SpP. Ia menuturkan, bahwa kondisi asma bisa ditentukan juga pada tingkat pendidikan dan pemahaman seseorang.

Misalnya pada anak-anak. Biasanya mereka tidak bisa mengenal penyakitnya dengan baik. Karena itu, banyak yang masih suka makan sembarangan sehingga membuat asmanya kambuh.

Sakit Asma Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter

"Pada penderita dewasa (penanganan asma) tergantung pada tingkat pendidikan dan pemahaman tentang penyakitnya. Kalau pendidikannya baik, pemahaman baik, asma lebih mudah dikendalikan. Pada usia lanjut, asma lebih sulit dikendalikan karena biasanya banyak penyakit penyerta seperti jantung, hipertensi, sehingga memperbanyak durasi timbulnya serangan asma," ujar dr. Rita melalui sambungan telepon kepada VIVA.co.id, Rabu, 24 Agustus.

Tingkatan penderita asma ini, lanjut dr Rita, tergantung pada tingkat pemahaman penderitanya. Sementara itu pada anak-anak, pengawasan orangtua dan orang-orang di sekitarnya lah yang sangat mempengaruhi kondisi asma si anak.

Bintang Broadway Laurel Griggs Meninggal di Usia 13 Tahun

Selain itu, anak-anak juga bisa menderita asma berat yang menyebabkan kematian, terutama jika dipengaruhi oleh faktor imunitas yang kurang baik atau adanya penyakit lain.

Faktor pola pengasuhan yang kurang baik juga bisa memperparah kondisi asma anak-anak hal lain, kondisi asma juga tergantung dari faktor keturunan.

Namun, dr. Rita mengingatkan, penderita asma harus dapat mengenali faktor pencetus asmanya.

"Misalnya kena udara dingin dia bisa sesak, debu, bulu binatang, stres fisik atau mental. Harus dikenali apa yang menimbulkan serangan asmanya. Terakhir adalah faktor gaya hidup. Tidak merokok, makanan sehat, olahraga, semua yang memperbaiki kualitas penderita sehingga serangan bisa diminimalisir, dia pun bisa menikmati masa bebas serangan seperti orang tanpa asma," kata dr Rita.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya