- Reuters
VIVA.co.id – Memiliki tas mewah saat ini, tak sekadar gaya hidup, tapi sudah menjadi investasi. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua tas mewah memiliki nilai yang tinggi ketika dijual kembali.
Membeli tas mewah dengan label desainer ternama saat ini sudah menjadi alternatif investasi dibanding jenis investasi lainnya. Nah, beberapa hal yang perlu dipahami adalah tas harus memiliki kriteria yang bisa bertahan lama dalam dunia fesyen.
"Yang pasti dari bahannya harus dicerna dan diteliti dengan baik, karena tidak semua tas ketika dijual akan memiliki harga yang sama atau lebih tinggi," ujar Senior Marketing Reebonz Indonesia, Anggono Widjaja saat ditemui dalam peluncuran Asia Luxury Index oleh Reebonz di kawasan Senopati, Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2016.
Saran dia, hindari tas berbahan kanvas karena saat dijual kembali, harga jualnya akan lebih rendah. Bahan kanvas, menurutnya, bukan jenis yang mudah bertahan lama dari segi pemakaian maupun siklus di dunia fesyen. Sementara bahan dari kulit lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang sama, bahkan lebih tinggi beberapa tahun mendatang saat dijual.
"Bahan kulit itu perawatannya lebih mudah makanya bisa awet. Sebaiknya pilih bahan kulit caviar agar lebih tahan lama dan terlihat mewah," ujar dia.
Tidak hanya itu, pilihan warna juga patut diperhatikan saat berinvestasi tas mewah. Dia menyarankan untuk memilih warna yang abadi di dunia fesyen.
"Pilih warna hitam, karena bisa dipakai di tahun berapapun,” kata dia.
Bukan Foya-Foya, Kartika Putri Ngaku Tas Branded Adalah Hadiah dari Habib Usman
Mengingat sejak menikah Kartika Putri sudah tidak aktif di dunia hiburan, maka Habib Usman suka berinisiatif membelikan hadiah untuknya
