Ditemukan Gen yang Pengaruhi Tingkat Konsumsi Kopi

Secangkir kopi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan, kecanduan kopi ternyata dipengaruhi oleh gen yang ada di dalam tubuh kita. Selain itu, penemuan ini juga memberikan penjelasan baru mengenai mekanisme biologis dari metabolisme kafein.

Hati-hati, Obesitas Bisa Bikin Otak Pikun

Dilansir laman The Sun, para ilmuwan dari University of Edinburgh telah mengidentifikasi bagian dari DNA seseorang yang mengikat konsumsi kafein mereka. Hasilnya, mereka yang memiliki variasi DNA di dalam gennya yang disebut PDSS2, cenderung meminum lebih sedikit kopi per hari.

Penemuan tersebut mengatakan, gen tersebut mengurangi kemampuan sel tubuh untuk memecah kafein, sehingga menyebabkan kafein itu menetap dalam tubuh lebih lama.

Pramugari Ternyata Lebih Rentan Kena Kanker, Apa Sebabnya?

Artinya, pengendali variasi gen tersebut tidak perlu minum kopi lebih banyak untuk mendapatkan efek kafein yang sama.

"Hasil penelitian kami menambahkan hasil penelitian yang sudah ada, bahwa dorongan untuk meminum kopi, kemungkinan sudah tertanam dalam gen kita," kata Dr Nicola Pirastu, seorang ilmuwan dari Usher Institute universitas tersebut.

Terbiasa Makan Siang di Kantor, Perlu Perhatikan Hal Ini

Meaki begitu, Dr Nicola menambahkan, timnya masih harus melakukan penelitian lebih luas lagi untuk memastikan penemuan tersebut, serta mengklarifikasi tautan biologis antara PDSS2 dengan konsumsi kafein.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports tersebut, para peneliti menganalisis informasi genetis dari 370 orang yang tinggal di desa kecil di selatan Italia, dan 853 orang dari enam desa di timur laut Italia.

Dari masing-masing penelitian, para partisipan diminta untuk mengisi survei berupa pertanyaan mengenai berapa cangkir kopi yang mereka minum setiap hari. Tim peneliti, kemudian menemukan bahwa orang dengan variasi DNA PDSS2 cenderung meminum lebih sedikit kopi dibanding mereka yang tidak memiliki variasi DNA tersebut.

Efek kafein yang dihasilkan pun hampir sama dengan sekitar satu cangkir lebih sedikit per hari secara rata-rata.

Para peneliti lalu mereplika penelitian yang sama pada 1.731 orang di Belanda. Hasilnya sama, namun efeknya pada gen dengan jumlah cangkir kopi yang diminum sedikit lebih rendah. Para peneliti mengatakan, hal ini mungkin karena perbedaan jenis kopi yang diminum di kedua negara tersebut.

Di Italia, orang-orang cenderung meminum dalam cangkir yang lebih kecil seperti espresso, sedangkan di Belanda, seleranya lebih kepada cangkir yang lebih besar yang mengandung lebih banyak kafein secara keseluruhan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya