Gatot Brajamusti Tersandung Kasus Narkoba, Dijebak?

Gatot Brajamusti
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Publik dan media hari ini dikejutkan dengan penangkapan ketua umum Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) Gatot Brajamusti yang ditangkap pihak kepolisian bersama istri ketiga di sebuah hotel karena keterlibatannya dengan narkoba jenis sabu.

Gatot Brajamusti Diperiksa Polda Metro Jaya

Ozzy SS, pihak terdekat dari Gatot Brajamusti mengaku prihatin dan terkejut dengan kasus tersebut. Ozzy menilai ada skenario di balik penangkapan sahabatnya itu.

"Ada skenario di balik penangkapan tersebut lantaran kejadiannya bertepatan usai terpilih. Saya sangat terkejut mendengarnya," ujar Ozzy kepada VIVA.co.id, Senin 29 Agustus 2016.

Gatot Diduga Beri Narkoba ke Anak-anak, KPAI Datangi BNN

Ozzy mengatakan Gatot tak mungkin membawa barang haram tersebut dari Jakarta ke Lombok.

"Logika saja, dia itu dari Jakarta ke Lombok, enggak mungkin bisa lolos pemeriksaan di bandara kalau memang dia membawa barang tersebut yang bisa dibilang tidak sedikit," tambah pria yang ditunjuk jadi juru bicara Gatot Brajamusti itu.

'Ada Bandar Besar di Belakang Aa Gatot'

Seperti diketahui Gatot Brajamusti mengalahkan Andreanus Silve dalam voting yang diambil tadi malam di depan para anggota Parfi.

"Ironis sekali kejadian ini terjadi saat dia (Gatot) terpilih sebagai Ketum Parfi baru. Saya yakin ada skenario di balik ini. Patut diduga adanya orang yang tidak suka dengan dia sebagai Ketua Parfi. Targetnya itu," ujar Ozzy.

Aktor senior Roy Marten sebelum menyebut bahwa Gatot Brajamusti telah menjadi target Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Dari BNN sudah lama nanya ke saya, tentang Gatot yang pengguna narkoba. Tapi saya enggak tahu. Itu BNN nanya sudah lama sekali, karena dengar isu dahulu dia (Gatot) make narkoba," kata ayah Gading Marten tersebut.

Gatot Brajamusti ditangkap bersama wanita bernama Dewi Aminah. Dari penangkapan tersebut didapat 30 jarum suntik, sembilan buah bong sebagai alat hisap sabu, tujuh buah cangklong sebagai alat hisap sabu-sabu, 39 buah korek, dan satu bungkus psikotropika jenis sabu yang diperkirakan beratnya 10 gram.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya