Masih Ada 15 Persen Korban Vaksin Palsu Belum Ditangani

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik.
Sumber :
  • Pixabay/PhotoLizM

VIVA.co.id – Isu vaksin palsu mulai reda di masyarakat. Namun meski demikian, masyarakat harus tetap waspada dan selektif memberikan imunisasi pada anak. Tentunya, di tempat yang benar-benar resmi dan terjamin keaslian vaksin yang dimiliki rumah sakit atupun fasilitas kesehatan tempat memberikan imunisasi.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Sebelumnya, tercatat sebanyak 1.500 anak yang terpapar vaksin palsu di Indonesia.

Angka tersebut terbilang cukup besar dan sempat meresahkan karena potensi penyebaran penyakit bisa semakin besar pada mereka akibat terpapar vaksin palsu. Namun, Menteri Kesehatan, Prof.Dr.dr Nila F Moeloek SP.M(K) mengakui, pihaknya telah melakukan penanganan terhadap para korban.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

"Sudah cukup banyak yang sudah di vaksin ulang. Kira-kira 85 persen dari jumlah tersebut," ujar Nila, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 30 Agustus 2016.

Sampai saat ini, Nila mengakui masih tetap melakukan penyelidikan terhadap korban vaksin palsu tersebut. Sehingga, 15 persen dari sisa angka korban tersebut, ia menuturkan masih akan tetap ditangani.

Jual Vaksin COVID-19 Palsu, 80 Orang Diamankan Polisi China

"Kami tetap mengajak masyarakat yang merasa terkena vaksin palsu agar datang ke posko kami. Kita juga masih tunggu dan melakukan penyelidikannya," jelasnya.

Sebelumnya diketahui, 1.500 anak yang terkena vaksin palsu tersebut didapat dari verifikasi rekam medis dari 14 rumah sakit dan enam klinik. Jejak rekam medis tersebut tercatat telah dilakukannya pemberian vaksin palsu sejak tahun 2014.

Ilustrasi vaksinasi COVID-19

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Beredar informasi di media massa yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2021