Studi: Menikah Membuat Tubuh Pria Tetap Langsing

Ilustrasi pernikahan.
Sumber :
  • Pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Sejumlah ahli kini telah menemukan bahwa menikah dapat membuat tubuh tetap langsing.

Ngeri! Dampak Buruk Begadang bagi Kesehatan, Berisiko Kematian

Temuan ini dihasilkan dari penelitian terhadap para penderita diabetes. Penelitian tersebut mengungkap bahwa orang yang masih lajang dua kali berisiko memiliki kelebihan berat badan dibandingkan penderita diabetes tipe dua yang telah menikah.

Dikutip dari laman Daily Mail, para peneliti dari Yokohama City University ini juga menemukan bahwa para pria yang menikah akan menurun risikonya terkena sindrom metabolis, kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas yang merusak pembuluh darah. Namun, hal serupa tidak terjadi pada wanita.

10 Manfaat Minyak Kelapa yang Sering Dianggap Remeh, Singkirkan Lemak Membandel

Para peneliti yang mempresentasikan temuan mereka pada pertemuan uropean Association for the Study of Diabetes di Munich, Jerman, mengatakan, hidup bersama suami atau istri merupakan fundamental paling penting dalam bentuk dukungan sosial.

Selama ini, banyak dokter telah mengetahui bagaimana pernikahan bisa membuat orang hidup lebih sehat. Para ahli percaya bahwa orang yang berada dalam hubungan percintaan cenderung makan lebih sehat, minum obat teratur, dan pergi ke dokter jika merasa sakit.

Dampak Fatal Tubuh Kekurangan Vitamin B Kompleks, Ibu Hamil Harus Hati-hati

Dalam penelitian ini, para peneliti menguji 270 orang penderita diabetes tipe dua dengan rata-rata usia 65 tahun, dari seluruh partisipan tersebut 180 di antaranya menikah dan 90 orang lajang.

Mereka kemudian mengukur tinggi dan berat badan partisipan, mengkalkulasi indeks massa tubuh mereka dan mengukur lemak yang ada di tubuh mereka.

Dibandingkan dengan kelompok lajang, kelompok yang menikah 50 persen di antaranya tidak memiliki berat badan berlebih. Mereka juga memiliki kadar lemak tubuh yang lebih rendah, yakni 18,9 kilogram dibanding 23,5 kilogram.

Para pria yang menikah juga memiliki 58 persen risiko lebih rendah terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan pria lajang, meskipun perbedaan yang sama ini tidak ditemukan pada wanita.

"Penemuan ini menunjukkan bahwa dukungan sosial diperlukan para pasien diabetes tipe dua yang masih lajang untuk merawat berat badan mereka," kata pemimpin penelitian Dr Yoshinobu Kondo.

pada penelitian sebelumnya, yang diterbitkan bulan Juni lalu oleh para peneliti di Aston Medical School dan University of East Anglia, menemukan bahwa orang yang menikah kemungkinan besar akan selamat dari serangan jantung. Peluang untuk selamat mencapai 14 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya