Bebiluck Bantah Sanitasi Rumah Produksinya Buruk

Anak makan sayur
Sumber :
  • Pixabay/ avitalchn

VIVA.co.id – Dari temuan dan uji laboratorium yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terhadap produk Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bebiluck produksi PT Hassana Boga Sejahtera, terbukti mengandung bakteri E-coli dan Coliform yang melewati batas.

Bareskrim Selidiki Kopi Diduga Mengandung Paracetamol dan Obat Kuat

Bakteri ini dapat menimbulkan diare dan gangguan pencernaan pada bayi, mengingat pencernaan bayi sangat rentan terserang bakteri.

Selain itu, menurut Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Suratmono, sarana produksi dari Bebiluck sendiri tidak memenuhi standar higienis. Terlebih, mengingat MPASI adalah produk pangan risiko tinggi,.

Asosiasi Industri AMDK Diminta Percayakan Penuh ke BPOM soal Label BPA

"Kami punya data dan uji lab. Sarananya jelek itu sudah indikasi terkontaminasi. Lalu, kita hentikan, karena tidak memenuhi salah satu prasyarat yang  tidak higienis itu," katanya, saat ditemui usai konferensi pers di Kantor BPOM, Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin 19 September 2016.

Meski mengaku adanya kesalahan prosedur dalam hal perizinan ke BPOM terkait dengan produknya, Lutfial Hakim selaku Direktur dari PT Hassan Boga Sejahtera, membantah bahwa sarana, serta sanitasi ditempat produksi Bebiluck Buruk.

Demi Kesehatan Anak, Arist Merdeka Sirait Minta BPOM Lakukan Ini

"Ada prosss-proses di sana. Tapi selama ini, kami telah berusaha untuk kemanan pangan konsumen, katanya.

Saat ditanyai terkait dengan keluhan yang datang dari masyarakat, Lutfial mengatakan bahwa selama ini tidak ada keluhan yang sampai ke pihaknya.

"Tidak ada complain dari konsumen, kami ada costumer service tidak ada (complain)," ujar Lutfial.

Padahal, menurut Suratmono, tingkat higienitas suatu tempat produksi, terlebih produksi pangan, akan sangat berpengaruh pada kesehatan. Belum lagi, Bebiluck adalah produk yang dikonsumsi oleh bayi yang masih sangat rentan.

"Tergantung pencemaran mikrobanya. Jangankan bayi, kita saja bisa diare karena keracunan. Diare umumnya kan air dan makanan,” ucap Suratmoni.

Sebagai informasi, pabrik Bebiluck di Pergudangan Taman Tekhno Blok L2 No 35, Setu, Kota Tangerang Selatan, digerebek tim gabungan dari Kepolisian, Kejaksaan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang, Banten pada 15 September 2016. Sebelum penggrebekan, BPOM sudah melakukan investigasi selama dua bulan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya