Menuju 10.000 Cookingpreneur Sukses Mulia

VIVAnews - “Seru, narsis (narsis is bisnis) dan rugi kalau tidak hadir di event Seminar, Talkshow, demo masak Cookingpreneur bersama Tupperware Balai Kartini, 8 Agustus 2009.” Begitu bunyi komentar dari peserta. Hampir 400-an peserta meramaikan ajang bagi para “bakul kue” yang pengin jadi Cookingpreneur sukses mulia baik dari 60% member NCC dan 40% dari komunitas kuliner lain serta masyarakat umum.

Acara dibuka dengan doa dari pak Ali Akbar yang cukup khidmat ada beberapa yang terlihat meneteskan air mata, amien. MC Gia didampingi Shahnaz sebagai host menghidupkan acara dengan yel yel FBCS Yes. FBCS merupakan singkatan dari Fatmah Bahalwan Culinary School (www.sekolahkuliner.com). Satu persatu pembicara dipanggil ke depan ibu Fatmah, Peni Respati, Ika Kurnia, dan ibu Agnes dari Tupperware. Talkshow berjalan dengan lancar. Ibu Agnes menjelaskan tip-tip menyimpan bahan makanan dan makanan dengan aman dengan Tupperware.

Sesi kedua tiba giliran pembicara pakar internet Ali Akbar (www.aliakbarpakarseo.com) dan praktisi bisnis online Badroni Yuzirman, founder komunitas bisnis Tangan Di Atas (www.roniyuzirman.com). Pak Ali memberikan beberapa tips dalam menjalankan bisnis online antara lain ‘narsis is bisnis’. Jadi pas banget dengan habit member NCC dan dunia social media network misalnya facebook, milist, dan lain-lain. Narsis yang dimaksud untuk kepentingan bisnis sebagai Cookingpreneur. Saran agar yang berjuang mendapatkan order lewat internet agar segera beli domain biar calon pelangan trustnya meningkat. Terus untuk menentukan domain sebaiknya menggunakan riset lewat Google. 

Pak Roni sebagai praktisi yang menjalankan baju muslim dengan 100 % online lebih menekankan mindset bisnis. Kita harus punya alasan yang kuat, mimpi, action dan pray. Jangan terjebak ke hal-hal teknis untuk memperbesar bisnis kuliner. Pantang menyerah. Take action, miracle happen. No action, nothing happen.

Sesi setelah makan siang diisi penuturan perjalanan sebagai Cookingpreneur ibu Fatmah yang luar biasa. Tidak terlihat seorangpun yang mengantuk. Suka duka beliau dibawakan dengan penuh spirit bagaimana menjadi Cookingpreneur. Dimulai sepuluh tahun yang lalu berjuang mendapatkan order, komplain sampai dengan menitipkan kue di setiap di gedung tempat beliau bekerja, sampai dengan lahirnya milist Natural Cooking Club hadiah dari Pak Wisnu suami beliau. Yang akhirnya terbentuk komunitas yang solid dan terus berkembang menjadi komunitas pecinta kuliner yang diperhitungkan di Indonesia.

Saat ini NCC diasuh ibu Fatmah, pak Wisnu dengan moderator Dewi Anwar (pakar cake decoration), Riana Ambarsari (ahli Food Fotografer), Yenni (ibu Matre), Ika dan Nadrah. Motto NCC adalah berbagi, menjadi bakul kue sukses dan masuk surga ramai-ramai. Sebuah konsep yang luar biasa dan selalu dijunjung tinggi dalam setiap kegitan NCC sebagai wujud dari suksesmulia. Berkelimpahan dengan saling berbagi, saling membantu untuk meraih sukses menjadi cookingpreneur dan tidak melupakan untuk selalu ingat kepada Sang Pencipta, sungguh mulia.

Sesi berikutnya pemaparan Fatmah Bahalwan Culinary School (FBCS) oleh pak Dewanto. Terkait dengan konsep saling berbagi dan kendala jarak antara 6.300 member NCC dan masih langkanya sebuah lembaga kuliner di Indonesia, maka lahirlah sebuah sekolah kuliner yang insyaallah paling lengkap saat ini.

Selain mengajarkan teknik masak berbagai macam jenis seperti kue, makanan tradisional, cake decoration, fotografi dan lain-lain, FBCS akan hadir dengan konsep yang lengkap untuk mendukung seseorang menjadi Cookingpreneur yang handal. Kurikulum yang lengkap tersebut antara lain adalah mind set bisnis kuliner, profesi kuliner, internet for culinary dan masih banyak lagi kurikulum kuliner yang akan di banguan oleh R&D FBCS. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di www.sekolahkuliner.com. FBCS mempunyai misi menciptakan 10 ribu cookingprenuer yang tangguh sampai dengan lima tahun mendatang. 

Tibalah pada acara puncak soft launching Fatmah Bahalwan Culinary School (FBCS) dengan penarikan tirai warna hijau oleh ibu Fatmah dan manjemen FBCS diwakili pak Dewanto. “Dengan mengucap Bismillahirahmannirrahim, dengan ini Fatmah Bahalwan Culinary School, sekolah kuliner pertama yang lahir dari komunitas pecinta kuliner dinyatakan resmi didirikan dan dipersembahkan kepada dunia kuliner Indonesia, amien dan semoga sukses selalu,” kata ibu Fatmah. Informasi selengkapnya dapat dilihat di situs FBCS.

Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau

Mengingat antusias peserta dan masukan berbagai pihak penyelenggaran event, Cookingpreneur insya Allah akan dilaksanakan setiap tahun. Untuk tahun depan tema yang diambil “Spirit To Be Cookingpreneur tahun 2010”. Dengan waktu lebih lama dan rangkaian kegiatan yang lebih bervariasi seperti seminar, talk show, demo masak, lomba masak, bisnis macthing dan expo. 

Sebagai penutup, panitia mengucapkan terima kasih banyak terhadap semua pihak. Seluruh Sponsor, NCC, seluruh peserta dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Sampai jumpa di event Cookingpreneur tahun depan dan maju terus dunia kuliner Indonesia.

Siswa SMK di Nias Selatan meninggal diduga dianiaya kepala sekolahnya

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

"Sanksi sementara terhadap kepala sekolah, kami memberikan sanksi sesuai dengan aturan. Saat ini, proses pembelajaran berlangsung tanpa kepala sekolah (dibebastugaskan).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024