Empat Tanda Bayi Siap Diberi Makanan Pendamping ASI

Ilustrasi bayi makan makanan pendamping ASI
Sumber :
  • pixabay/Advisor

VIVA.co.id – Setelah bayi berusia lebih dari enam bulan, makanan pendamping air susu ibu atau MPASI harus sudah diberikan kepada anak. Pemberian MPASI ini juga tidak bisa dilakukan sembarangan, seperti usia bayi yang masih di bawah enam bulan atau memberikan MPASI tanpa mempertimbangkan tahapan-tahapannya.

Kapan Waktu Tepat Berikan Camilan untuk Si Kecil?

Perlu diketahui MPASI penting diberikan setelah bayi berusia enam bulan lebih untuk mencukupi kebutuhan gizinya, karena tidak selamanya ASI bisa mencukupi kebutuhan gizi pada bayi. Semakin bertambah usia bayi, semakin besar zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.

"Memberikan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikomotorik bayi, organ dalam tubuh agar bekerja optimal, butuh bantuan zat gizi," kata Spesialis Gizi Titien Indah Saputri, S.Gz di Jakarta, Sabtu, 24 September 2016.

MPASI Cukup Hanya Pakai Buah dan Air Tajin? Ini Kata Dokter

Selain itu, manfaat memberikan MPASI adalah mendidik bayi supaya memiliki kebiasaan makan yang baik. Sebab, jika tidak memperkenalkan MPASI dari usia yang sudah harusnya diperkenalkan, bisa mengakibatkan kebiasaan makan kurang baik.

"Bayi hanya akan mengenal minum susu, tidak belajar makan. Belajar makan juga melatih psikomotorik pada bayi. Manfaat penting lainnya adalah mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi keseluruhan dengan jumlah yang didapatkan dari ASI," tutur dia.

Asah Perkembangan Motorik Anak Lewat Bentuk Camilan

Dia menjelaskan, jika MPASI tidak diberikan pada usia yang tepat, saat bayi dewasa berpotensi menderita berbagai penyakit, di antaranya hipertensi dan obesitas. Adapun indikator bayi siap menerima MPASI ada empat.

Pertama, setelah bayi dapat duduk dan mempertahankan kepalanya untuk tegak, tanpa disangga. Kedua, dapat mengordinasikan mata, tangan, mulut, untuk menerima makanan, yang mengidikasikan bayi siap menerima makanan selain ASI.

Ketiga, menghilangnya refleks menjulurkan lidah. Dan keempat, bayi mampu menunjukkan keinginan untuk membuka mulut, karena merasa lapar atau asupan ASI kurang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya