Siasat Orangtua, Ketika Anak Mulai Berkata Kasar dan Jorok

Ilustrasi anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Amandachaterine

VIVA.co.id – Terbentuknya perilaku anak, baik dan buruk, bisa dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal. Untuk itu, akan sangat berbahaya, jika orangtua tidak ikut mengawasi buah hati saat bermain.

Ello Berbagi Kabar Gembira, Sang Istri Hamil Anak Kedua

Salah satu yang mudah mempengaruhi anak, adalah bahasa di lingkungan sekitar. Kata-kata kasar yang seringkali digunakan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, akan dengan mudah mempengaruhi anak-anak. Bahkan seringkali, bahasa ataupun kata kasar sangat gampang untuk ditiru. Bagaimana orangtua menyikapi hal ini?

Hampir semua anak usia 3-4 tahun, pernah mengatakan atau mengekpresikan kata kasar atau jorok, jadi Anda tidak perlu merasa cemas berlebihan ketika anak berperilaku sedikit tak menyenangkan.

Potret-Potret Menggemaskan Buah Hati Pertama Pasangan Jessica Milla dan Yakup Hasibuan

Kata kasar sesungguhnya memiliki konteks tersendiri mencakup budaya atau siapa yang menjadi lawan bicaranya. Untuk itu, pemahaman ini harus diberikan oleh orangtua pada sang buah hati.

"Kalau kata kasarnya mencakup intonasi yang tinggi karena budaya, berikan saja pemahaman bagaimana ia harus meredamnya ketika berbicara dengan yang lebih tua. Atau penggunaan bahasa seperti elo-gue, boleh saja digunakan, tapi dengan orang seumuran," ucap Psikologi Anak, Anna Surti Ariani, yang ditemui di acara Dukungan Anak Indonesia Menjadi Anak Yang Supel, SGM Eksplor, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 27 September 2016.

Dimas Seto dan Dhini Aminarti Punya 46 Anak Asuh: Qadarallah Belum Dikasih Keturunan

Di sisi lain, ada kata kasar yang memang tidak pantas untuk diucapkan. Namun, orangtua juga tidak perlu untuk memarahi anak berlebihan ketika keluar kata-kata kasar dan jorok dari mulutnya.

Jika hal ini terjadi, kata Nina-- sapaan Anna Surti Ariani, orangtua mungkin bisa mengabaikan si kecil, dan berusaha bersikap tenang. "Mensiasatinya dengan trik mengabaikan," tambahnya.

Trik mengabaikan ucapannya, dikatakan Nina, menjadi sikap paling ampuh untuk membuat anak sadar bahwa kalimat yang ia katakan, tidak pantas untuk digunakan.

"Setiap anak ngomong kasar, muka kita santai saja. Kalau perlu pura-pura nggak dengar. Tapi saat anak ngomong baik, baru ditanggapi. Saat kita anggap nggak baik, abaikan tapi bukan dimarahi. Kalau diomeli, kita malah terlihat memberikan perhatian negatif," kata dia.

Nina juga menyarankan saat anak mengeluarkan kata-kata kasar, jaga ekspresi dan reaksi Anda tetap tenang. Bisa jadi ia asal ucap saja dan tidak tahu apa makna kata tersebut.

"Coba dekati dan beri penjelasan apa makna kata kasar atau jorok tersebut, dan katakan bahwa kata tersebut tidak pantas untuk diucapkan dan jangan diulangi lagi."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya