Tanya:
Saya (28) sudah menjalin hubungan dengan seorang pria selama 5 bulan. Saya merasa cocok dengannya, karena kami memiliki banyak persamaan. Masalahnya, sebulan lalu ia mengaku telah memiliki istri. Tapi, menurutnya perkawinannya sudah berantakan sejak setahun lalu. Mendengar hal itu, saya amat terkejut dan bingung.
Yang bikin saya makin bingung, ia belum mau menceraikan istrinya. Apa yang harus saya lakukan? Di satu sisi saya tidak mau merusak perkawinan seseorang, tapi di sisi lain saya juga tak mau kehilangan dia.
gxxx@yahoo.com
Jawab:
Sebenarnya, hal yang paling baik adalah Anda meminta pasangan untuk memastikan kondisi perkawinannya. Apakah ia mau bercerai atau tidak. Dan, sebelum Anda terlanjur 'masuk' lebih dalam lagi dalam kehidupannya, pastikan Anda membuka mata, telinga dan hati Anda akan informasi tentangnya. Semakin banyak masukan yang Anda dapat, semakin memudahkan Anda untuk melakukan analisa-analisa tentang kehidupannya.
Untuk apapun alasannya, mencintai pria beristri bisa dibilang buang-buang waktu. Anda harus menyadari ada keluarga di ujung sana bisa tersakiti oleh kehadiran Anda. Coba bayangkan jika Anda berada di posisi istrinya, tentu sangat menyakitkan rasanya. Jika si dia terus berusaha mendekat, tunjukkan sikap tegas dan harga diri Anda. Masih ada kok, pria lajang di luar sana yang pantas dijadikan pasangan.
Selain itu predikat pengganggu rumah tangga orang bisa menempel pada diri Anda. Terlepas dari itu, Anda harus menyadari bahwa pria beristri belum tentu dapat dipercaya. Sebagai kekasih gelap, Anda pasti bisa menyaksikan kelihaiannya berbohong bukan?
Apakah Anda yakin dapat menjalin hubungan dengan pria seperti itu? Ingatlah bahwa pria yang baik adalah pria yang bisa membuat keputusan tentang perkawinannya. Jika ia benar-benar ingin menghabiskan hidupnya dengan Anda, tentu dia akan menceraikan istrinya baik-baik. Setelah itu, baru menjalin hubungan dengan Anda.
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis
