Ditemukan Vaksin yang Efektif Cegah DBD Hingga 90 Persen

Ilustrasi jarum suntik/ filler
Sumber :
  • Pixabay/jochenpippir

VIVA.co.id – Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang menjadi ancaman besar bagi masyarakat Indonesia. Menurut data WHO jumlah penderita ini meningkat hingga 400 juta setiap tahunnya dan mengakibatkan kematian hingga 20 ribu jiwa setiap tahun.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Namun, kekhawatiran ini sedikit berkurang dengan ditemukannya vaksin DBD. Vaksin dengan nama Dengvaxia ini merupakan vaksin yang diproduksi oleh produsen obat-obatan Sanofi di fasilitas vaksinnya di Prancis.

Uji klinis pertama vaksin ini dilakukan di Meksiko dan pada 9 Desember 2015, Meksiko menyetujui penggunaan vaksin ini. Sementara di Indonesia vaksin ini belum lama resmi beredar dan sudah bisa didapatkan di dokter-dokter anak serta rumah sakit.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Menurut dr. Piprim Basarah Yanuarso, MD., vaksin ini memiliki efektivitas mencegah demam berdarah hampir 90 persen. Terutama untuk demam berdarah berat yang sampai mengalami shock.

Namun, vaksin ini baru hanya tersedia bagi anak usia 9-16 tahun dan belum ada penelitian di Indonesia mengenai efektivitas vaksin ini bagi orang dewasa.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

"Usia 9-16 tahun karena penelitian yang dilakukan baru memastikan untuk usia itu walaupun di luar negeri sudah bisa untuk dewasa. Di Indonesia masih bertahap. Kalau penelitian pada orang dewasa kekebalannya bagus, baru range umurnya akan diperpanjang," ujar dr. Piprim kepada VIVA.co.id, Rabu, 19 Oktober 2016.

Dr. Piprim melanjutkan, vaksin ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval enam bulan untuk setiap vaksin. Satu kali vaksinasi menelan biaya sebesar Rp1,150 juta.

"Memang mahal. Karena vaksin baru dengan biaya penelitian yang banyak dan masih impor, bukan produk dalam negeri. Dan ini belum masuk program pemerintah kalau sudah mungkin lebih murah," imbuh dr. Piprim.

Petugas saat melakukan pengasapan (fogging) di Surabaya, Jatim untuk cegah DBD

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya