Pasien yang Pernah Terkena DBD Masih Bisa Divaksinasi

Ilustrasi jarum suntik/ filler
Sumber :
  • Pixabay/jochenpippir

VIVA.co.id – Indonesia adalah negara endemis Dengue atau nyamuk penyebab demam berdarah. Setelah memakan banyak korban terutama pasien anak-anak, akhirnya Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD), sudah diluncurkan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Demam Misterius Tewaskan 50 Orang di India

Berdasarkan uji klinis di 10 negara Asia & Amerika latin (termasuk Indonesia), vaksin yang telah beredar di beberapa kota di Indonesia ini terbukti aman dan efektif.

"Berdasarkan studi, efektivitas vaksin ini dapat dinilai menggunakan tiga indikator yaitu mencegah dengue bergejala, mencegah perawatan di rumah sakit, dan mencegah dengue berat," ujar Vaksinolog lulusan University of Sienna, Italy, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD pada VIVA.co.id.

Fenomena ADE Baru Ada di Dengue, Tidak di Kandidat Vaksin Covid-19

Untuk kelompok yang menunjukkan gejala pada penyakit tersebut, efektivitasnya sebesar 65,6 persen. Sedangkan angka lebih tinggi, berada pada kedua cara lainnya yakni untuk cegah perawatan di RS akibat Dengue sebesar 80,8 persen dan mencegah infeksi Dengue berat sebesar 92,9 persen.

"Mereka yang sudah pernah kena demam berdarah, tetap dapat divaksinasi," tambahnya.

Jumlah Korban 622 Orang, Filipina Umumkan Epidemi Nasional Dengue

Seperti diketahui, Vaksin Dengue ini telah diluncurkan pertama kalinya di Indonesia . Dengan iklim tropis yang dimiliki di Indonesia, kecenderungan mengidap DBD, memang sangat besar. Untuk itu, Vaksin Dengue ini bisa menjadi terobosan baru agar Indonesia bebas DBD.

"Vaksin ini dikembangkan selama 20 tahun dengan berbagai pertimbangan seperti keamanan dan keefektifannya. Jadi semoga saja, vaksin ini bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Petugas menyuntikkan vaksin Meningitis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya