Agar Efektif Vaksin Dengue Dilakukan Tiga Kali

Nyamuk Aedes aegypti di laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, 2 Februari 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker/File Photo

VIVA.co.id – Vaksin dengue yang kini sudah resmi beredar di Indonesia dan efektif mencegah demam berdarah dengue (DBD) berat hingga 93 persen, dianjurkan untuk dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval enam bulan.

Turis Australia Ngeluh Terjangkit DBD di Bali, Menkes Bilang Harusnya Bersyukur

"Suntikan pertama itu akan membuat memori dalam tubuh. Satu kesan pada tubuh bahwa dia pernah bertemu dengan vaksin itu. Ketika ada dengue dari luar masuk, tubuh itu mengingat bahwa dia sudah pernah mendapatkan lewat vaksin. Sel memori itulah yang bekerja," kata Profesor. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), peneliti utama dari studi klinis fase III vaksin dengue di Indonesia.

Ditemui saat acara peluncuran vaksin dengue di Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 25 Oktober, Sri menambahkan, suntikan pertama ini harus dilakukan dengan benar, begitu pula dengan penyakit, target, serta penyimpanan. Karena, jika memori terbentuk dengan baik, antibodi akan menyusul kemudian.

Masyarakat Diminta Waspada DBD dan HFMD, Kemenkes: Penyakit Tak Libur saat Libur Lebaran

Pada suntikan kedua barulah antibodi benar-benar naik. Namun, seiring waktu antibodi bisa menurun sehingga dibutuhkan suntikan ketiga agar antibodi terus naik sampai ke level pencegahan.

Saat melakukan vaksinasi pertama hingga diperlukan interval yang juga berperan penting dalam keberhasilan vaksinasi.

Kemenkes Catat Lebih dari 60 Ribu Kasus DBD di Indonesia, Pemudik Harus Waspada

"Dengan penelitian yang begitu sulit dan mahalnya, bukan berarti interval itu tidak ada gunanya. Itu menentukan tingginya antibodi, kalau terlambat, antibodi sudah turun dan baru diberikan lagi, tidak akan tinggi lagi," kata Sri.

Paling tidak diberikan toleransi 1-2 minggu dari tanggal vaksinasi. Tapi, alangkah lebih baik jika tetap dilakukan sesuai jadwal agar lebih maksimal. Vaksin dengue pun, lanjut Sri, bisa diberikan secara simultan dengan vaksin lainnya.

Pengembangan Vaksin untuk Virus Zika

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya