Bahaya Ponsel Pintar Bagi Jam Tidur Remaja

Ilustrasi smartphone dan teknologi 5G.
Sumber :
  • Pexels/jeshoots

VIVA.co.id – Dunia kini bisa digenggam hanya dengan sentuhan jari. Ya, perkembangan teknologi membuat ponsel pintar kini semakin canggih.

Harga Realme 12 5G di Indonesia Terungkap

Namun sayang, kecanggihan ponsel pintar justru bisa mendatangkan malapetaka pada pola tidur remaja.Ini merupakan hasil studi di Universitas Montreal. Hasil studinya menemukan ponsel merusak pola tidur remaja.
Dua jam sehari berbicara di telepon, mengirimkan pesan teks lewat SMS atau berselancar di internet melalui ponsel, ditemukan bisa meningkatkan risiko, remaja akan mengalami kekurangan jam tidur, kurang dari delapan jam.

Tak hanya berselencar di ponsel pintar, menonton TV dan bermain video game juga bisa mempengaruhi pola tidur mereka. Karena hal ini, remaja yang tadinya tidak pernah memiliki pola tidur, mereka kini banyak mengalami masalah kurang tidur. Lebih sering bangun di malam hari, dan cenderung lebih mengantuk di siang hari dari generasi sebelumnya.

Desain Xiaomi Redmi A3 Berani, Sudah Bisa Dibeli Seharga Rp1,2 Juta

Laman Daily Mail mengungkapkan, menurut sebuah studi baru ini, bukan kebetulan bahwa ini adalah pengaruh dari teknologi yang menjadikan remaja sebagai generasi media yang paling tergantung pada sosial media.

Para peneliti menemukan semakin banyak remaja berbicara di telepon, mengirim sms dan melakukan aksi di jejaring media sosial sebelum tidur. Ini yang menyebabkan pola tidur mereka memburuk.

Xiaomi Lagi Bersih-bersih

Tapi media elektronik kini diakui para ahli, menjadi bagian yang lebih besar dari kehidupan remaja dan sering digunakan sebelum tidur. Hal ini juga diungkapkan oleh Jennifer O'Loughlin, seorang penulis dari Papers dalam jurnal Health Sleep dan peneliti di Universitas Montreal.

Untuk mengeksplorasi hubungan antara waktu yang dihabiskan menggunakan media elektronik seperti video game, TV dan telepon dan jumlah tidur remaja, tim peneliti menganalisis data dari studi yang berbasis di Montreal yang melibatkan siswa SMA.

Mereka diminta mengisi kuesioner. Lebih dari 1.200 siswa berusia 14 sampai 16 tahun antara 2008 dan 2009 melaporkan seberapa sering mereka menggunakan media elektronik, termasuk menonton televisi, serta seberapa sering mereka lakukan kegiatan menetap lainnya seperti membaca, melakukan pekerjaan rumah atau berbicara di telepon.

Remaja dalam studi ini juga diminta menjawab pertanyaan tentang berapa lama waktu yang biasanya mereka pakai untuk tidur dan pukul berapa bangun pada hari kerja dan akhir pekan.

Para peneliti menemukan satu dari tiga remaja menggunakan komputer selama lebih dari dua jam per hari dan mereka lebih dari dua kali lebih mungkin mengalami kurang tidur dari delapan jam per malam.

Remaja yang berbicara di telepon selama sedikitnya dua jam setiap hari juga tiga kali lebih mungkin mengalami kurang tidur dibandingkan mereka yang berbicara di telepon kurang dari dua jam perhari.

Menonton TV memiliki efek sebaliknya pada pola tidur, dan remaja yang menonton dua jam atau lebih per hari, setengah lebih dari mereka lebih mungkin untuk tidur kurang dari delapan jam dibandingkan dengan orang lain.

Remaja yang menggunakan komputer atau berbicara di telepon selama lebih dari dua jam per hari juga dilaporkan cenderung ering mengantuk di siang hari daripada mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu menggunakan perangkat teknologi caggih itu.

"Anak-anak dan remaja perlu tidur yang cukup untuk tumbuh dengan baik," kata Christina Calamaro, direktur penelitian yang mempelajari perilaku remaja dan maalah kurang tidur di Nemours Alfred Hospital I.

Calamaro menambahkan bahwa kehilangan banyak waktu tidur bisa meningkatkan risiko anak-anak muda atau remaja mudah mengalami depresi, masalah dengan pemikiran dan perhatian, dan berat badan.

Calamaro menyarankan bahwa orangtua harus memperhatikan perilaku tidur yang sehat dan melarang remaja untuk tidak menggunakan elektronik di kamar tidur. "Penting untuk orangtua membuat aturan jam tidur yang sehat."

O'Loughlin juga menganjurkan agar orangtua mengawasi penggunakan teknologi canggih berlayar seperti komputer, ponsel, juga TV pada anak-anak mereka sepanjang hari.

"Berbicaralah pada anak tentang mengapa penting untuk membatasi waktu penggunakan teknologi layar dan bahanyanya."

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya