Kapan Sebaiknya Lakukan Deteksi Dini Kanker?

Stetoskop dokter
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kanker adalah salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian di dunia. Oleh karena itu, berbagai elemen masyarakat terutama yang bergerak di bidang kesehatan sangat gencar melakukan berbagai kampanye untuk menekan angka kematian akibat kanker.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Salah satu kampanye yang paling sering kita dengar terkait kanker adalah pentingnya deteksi dini kanker. Deteksi dini sangat dibutuhkan agar sel kanker dapat segera ditangani.

dr. Niken Wastu Palupi, MKM, Kasubdit Penyakit Kanker Kelainan Darah, Direktorat Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI menjelaskan bahwa tidak ada batasan umur untuk melakukan deteksi dini. Ia menyarankan untuk melakukan deteksi kanker di usia sedini mungkin.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

dr. Niken menjelaskan bahwa kanker tidak datang tiba-tiba, memerlukan proses yang tidak sebentar untuk berkembang.

"Kanker ini kan tidak tiba-tiba muncul tapi ada prosesnya. Dahulu biasanya kanker menyerang mereka yang berusia 40 tahun, tapi sekarang umur 20 saja bisa (terkena kanker). Mulai sedini mungkin sejak anak-anak pun karena kanker itu bisa (muncul) dari anak-anak sampai dewasa." kata dr. Niken.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

Pernyataan ini juga didukung oleh dr. Ibrahim Basir, SpB-KBD, seorang spesialis bedah digestif. Dalam kasus kanker usus besar misalnya, penderita tidak hanya berasal dari usia lanjut tapi usia muda. Cepat atau lambat pertumbuhan sel kanker, kata dr. Ibrahim juga dipengaruhi oleh usia.

"Kalau kena (kanker) di usia muda, sel kanker juga menjadi lebih aktif dan mengikuti pertumbuhan tubuh, kalau di usia lanjut pertumbuhan (sel kanker) lebih lambat," ujar dr. Ibrahim.

Ilustrasi sel kanker.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya