Begini Cara Aceh Barat Daya Sukses Berantas Malaria

Ilustrasi-Nyamuk
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker

VIVA.co.id – Malaria masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar, terutama di daerah pedalaman seperti Kabupaten Aceh Barat Daya. Namun, kawasan tersebut kini sudah dinyatakan bebas dari ancaman malaria.

TNI Sebut Definus Kogoya Anggota KKB yang Terluka Sudah Diobati dan Dipulangkan ke Keluarga

Angka kasus malaria di kabupaten Aceh Barat Daya, dalam kurun waktu enam tahun terakhir, mengalami penurunan yang signifikan. Angka tertinggi terjadi pada 2012, yaitu sebanyak 147 kasus dan terakhir di tahun 2015 hanya sebesar 21 kasus.

"Upaya-upaya yang kami lakukan yaitu penyemprotan nyamuk anafeles di semua tempat yaitu 152 desa. Kemudian meningkatkan SDM pengelolaan program malaria, latih cara melihat jentik, 3 bulan sekali pertemuan dengan petugas puskesmas mengenai kendala dan solusi untuk eliminasi," ujar Mansuri SKM, pengelola malaria dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya, saat ditemui di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin 14 November 2016.

TNI Ungkap Motif Oknum Prajurit Aniaya Anggota KKB Definus Kogoya

Menurut Mansuri, kasus malaria tersebut merupakan masalah kesehatan yang dibawa dari luar daerah oleh beberapa individu. Hal tersebut, yang semakin memperbanyak jumlah kasus serta sulit menghentikan kasus penyebaran malaria.

"Semua kasus malaria itu impor. Banyak penderita dari kabupaten sebelah berobat ke puskesmas kita, seperti kabupaten Aceh Jaya yang masih merupakan daerah endemis. Jadi kami pun masih berpotensi tinggi tertular," tambahnya.

TNI Tangkap 3 Anggota KKB yang Hendak Bakar Puskesmas, Satu Tewas

Oleh sebab itu, Mansuri terus mengupayakan agar kasus malaria impor ini, bisa ditekan jumlahnya. "Saya himbau agar para penderita malaria, tidak pulang dan memeriksakan diri dulu sini. Cari puskesmas terdekat dulu di tempat dia bekerja," kata dia.

Kabupaten Aceh Barat Daya sendiri memang telah bersih dari kasus malaria  dari individu yang menetap di sana, sehingga, terpilih oleh Kemenkes untuk menerima sertifikat Eliminasi Malaria. Terlebih, kontrol pencegahan nyamuk yang dilakukan secara rutin, memang menjadi alasan kabupaten tersebut dinyatakan bersih dari malaria.

"Tim dinkes melalukan survei pada 152 desa di malam hari untuk melihat jentik nyamuk, dan memang sudah bersih. Kalaupun nantinya ada ditemukan lagi, kami akan melakukan penyemprotan."

Nyamuk Aedes aegypti terlihat di laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, 2 Februari 2016.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya