Studi: Wanita Sering Berbohong kepada Dokter

Stetoskop dokter
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Tidak semua orang jujur saat ditanya mengenai keadaannya oleh tenaga medis. Menurut survei, banyak kaum hawa yang memilih untuk berbohong.

Keluarga Tegaskan Lettu Agam Tak Pernah Lakukan Kekerasan Fisik ke Istrinya

Memberikan keterangan jujur dan akurat mengenai informasi diri sendiri kepada dokter, merupakan kebutuhan yang wajib dilakukan agar mampu mendiagnosis masalah kesehatan secara akurat. Namun, faktanya, sebagian besar orang berbohong kepada dokter dan tenaga medis lainnya.

Ya, menurut sebuah studi yang belum lama ini dilakukan, hanya 28 persen kelompok peserta studi berusia 18-24 tahun dan 29 persen kelompok berusia 25-34 tahun yang jujur mengenai dirinya kepada para tenaga medis.

Begini Penampakan Mengerikan Belut Besar yang Ditemukan Hidup di dalam Perut Seorang Pria

Mengenai gender, kaum hawa menempati posisi terbanyak yang melakukan kebohongan mengenai kondisinya pada para tenaga medis.

Sebanyak 19 persen wanita yang melakukan kebohongan, dibandingkan dengan pria yang hanya sebesar 14 persen. Alasannya, para wanita melakukan hal itu karena takut dokter yang akan menilai kondisi mereka buruk. Demikian dilansir dari Glamour.

Marak Kejadian Perundungan, Kemenkes Lakukan Skrining Kesehatan Jiwa Pada Calon Dokter Spesialis

Selain itu, para wanita juga seringkali berbohong mengenai kebiasaan makan dan berolahraga kepada dokter.

Meski tidak ada alasan spesifik mengenai ketakutan tersebut, namun diyakini, banyak ragam kisah mengenai dokter yang menilai buruk terkait berat badan dan keputusan mereka melakukan hubungan intim.

Itu yang membuat muncul rasa takut dan mereka enggan menceritakan keadaan secara detail.

Di sisi lain, sebagian besar individu akan selalu jujur mengenai kebiasaan buruknya, seperti minum minuman beralkohol, merokok, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Hal tersebut dilakukan karena akan sangat berisiko tinggi jika berbohong akan kebiasaan itu, karena rentan terjadi reaksi yang tidak diinginkan antara kebiasaan-kebiasaan itu dan obat medis yang diberikan dokter.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya