- Pixabay
VIVA.co.id – Tuberculosis atau TBC, merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah menular. Terutama, jika dalam sebuah kepadatan, bakteri yang membuat infeksi tuberculosis dapat dengan mudah tersebar melalui udara.
Tapi bukan berarti tuberculosis tidak bisa dicegah penularannya. Spesialis Paru-paru, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan hal utama yang terpenting untuk menghentikan pencegahannya ialah dengan mengobati hingga tuntas para penderita.
"Yang sakit harus diyakinkan diobati sampai sembuh. Kalau minum obat teratur, dahak positif dalam dua minggu akan menjadi dahak negatif. Meskipun batuk, kuman memang ada, tapi mati semua," kata Diah saat ditemui di Balai Agung, Jakarta Pusat, Rabu 7 Desember 2016.
Diah melanjutkan, penderita juga mesti diedukasi tentang etika ketika batuk. Menurutnya, sebisa mungkin harus diberi ruang cukup luas. "Misal di teras, jangan dikucilkan di kamar kecil," kata dia.
Kemudian, untuk kamar sendiri harus diberi kamar paling nyaman, yang memiliki jendela dan juga kaca yang terkena langsung sinar matari.
"Lalu pasien kan diatur batuk dengan cara edukasi etiket batuk, tutup dengan tangan, kemudian cuci tangan, kalau pakai tisu, tisu buang di tempat sampah yang ditutup," ungkap dia
Diah mengingatkan juga untuk segera menyiram dahak ketika batuk di wastafel atau kamar mandi. Karena di tempat yang lembab pertumbuhan bakteri akan semakin cepat.
Di samping itu, peran dukungan keluarga juga penting. Lebih jauh, ketika dalam satu rumah ada yang terkena tuberculosis, Diah juga menyarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter, terutama untuk anak di bawah lima tahun.