Ragam Potensi Pulau Sumba yang Belum Terpapar

rumah adat di Kampung Wologai Tengah, Ende, NTT
Sumber :
  • Antara/ Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Pulau Sumba terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memiliki keanekaragaman alam dan budaya. Sayangnya, kekayaan tersebut masih belum dapat dikembangkan secara maksimal oleh masyarakat setempat.

442 Narapidana Lapas Sumbawa Besar Terima Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri 2024

Kemiskinanlah yang menjadi problem struktural Pulau Sumba sejak dulu hingga saat ini. Padahal, kawasan Sumba memiliki potensi kekayaan alam dan budaya yang begitu tinggi.

"Dari hasil ekspedisi widya nusantara (e-win) tim peneliti mencatat beberapa jenis tumbuhan liar yang berpotensi dikembangkan sebagai sumber pangan yaitu jewawut, kelompok uwi dan garut," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Prof. Enny Sudarmonowati, di acara Ekspose E-Win LIPI 2016, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Senin 19 Desember 2016.

Sumbawa, Lombok Re-elected to Host 2024 MXGP Race Series

Sayangnya, kekayaan tersebut belum mampu dikembangkan secara maksimal oleh masyarakat setempat, khususnya cara yang digunakan belum tepat. Masalah kemiskinan akhirnya makin menjadi-jadi karena tiga isu utama yang terjadi di Sumba saat ini.

"Ilegal fishing dengan penggunaan bom dalam menangkap ikan, pengembangan budidaya rumput laut yang baru 10 persen, dan upaya konservasi padang lamun yang belum maksimal," ujar Deputi Bidang Ilmu Kebumian, Dr. Zainal Arifin, di kesempatan yang sama.

Sumbawa dan Lombok Kembali Jadi Tuan Rumah MXGP Indonesia 2024

Penggunaan bom tersebut mampu merusak terumbu karang laut. Kemudian, pembudidayaan rumput laut dan lahan Padang Lamun yang maksimal, seharusnya mampu mengurangi kerentanan masyarakat di Sumba. Sehingga, diharapkan E-WIN yang dilakukan secara rutin dan mendetail, pemerintah bisa membantu pengembangan wilayah Sumba secara tepat dan maksimal.

"Saat sumber daya alam dan keinginan masyarakatnya diketahui, maka kita rembuk apa yang terbaik untuk membangun masyarakatnya," ujar PLH Kepala LIPI, Prof. Bambang Subiyanto.

"Harapan kami akan tumbuh bidang baru yang terkait pemanfaatan teknologi, sumber daya lokal dan sesuai keinginan masyarakatnya. Serta informasi ilmiah agar masyarakat tahu nilai potensi wilayahnya," lanjut Bambang.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya