Percaya Diri dengan Fesyen Murah ala Nuniek Tirta Sari

Nuniek Tirta Sari
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA.co.id – Berita istri direktur yang berani mengenakan pakaian Rp50 ribu rupiah membawa nama Nuniek Tirta Sari menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Lewat akun media sosialnya, Nuniek juga menjadi sorotan karena selalu mengunggah gaya berpakaian yang jauh dari kesan mewah dan mahal.

Pengumuman, Ini Pemenang BRI Write Fest 2023

Gaya sederhana Nuniek ini tak heran membuat banyak kalangan terheran-heran. Bagaimana bisa seorang istri direktur yang mampu membeli berbagai produk fesyen jutaan rupiah lebih memilih menggunakan produk murah meriah. Nuniek punya alasan di balik itu semua.

Terjun sebagai fashion blogger sejak 2001 dan sempat mengelola toko online yang menjual perlengkapan ibu hamil, mendorong Nuniek untuk mengajak masyarakat bahwa berpenampilan keren tidak harus dengan membeli barang mahal. Salah satu caranya adalah dengan berburu barang fesyen ke berbagai bazar maupun garage sale.

Tips Memotret Produk agar Menarik di Media Sosial

Tapi, yang banyak menjadi kekhawatiran pencinta fesyen adalah gengsi dalam menggunakan produk dengan harga murah. Atau, masih banyaknya pandangan masyarakat bahwa menggunakan fesyen dengan brand terkenal akan mengangkat gengsi si pemakai.

Tapi, Nuniek punya pendapat menarik tentang hal ini.

Hingga 9 Desember, Kompetisi BRI Write Fest 2023 Tawarkan Hadiah Ratusan Juta! Ini Syaratnya

"Coba kita lihat, uang Rp100 ribu mau ditaruh di kantong kresek atau dompet bermerek nilainya sama. Sekarang bagaimana caranya kalau nilai diri kita misalnya dari Rp50 ribu dinaikkan jadi Rp100 ribu? Kalau saya cara menaikkannya dengan pendidikan, dengan ilmu, dengan cara kita membawa diri," ujar Nuniek saat ditemui di sebuah acara di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Lalu, Nuniek kembali mengajak untuk melihat kenapa barang apa pun akan menjadi lebih menarik, karena si pemakainya lebih cantik atau berasal dari kalangan atas. Sama halnya dengan uang Rp100 ribu, siapa pun yang memilikinya, nilainya tetap sama.

Jadi sebenarnya, yang menentukan barang itu berkelas atau tidak adalah nilai diri sendiri. Misalnya, saat melihat seseorang mengenakan pakaian mewah, tapi dia tidak memiliki sikap dan tutur kata yang baik, maka penampilan semewah apa pun tidak akan sesuai dengan nilai dirinya.

"Kalau kita lihat orang yang sederhana, bersahaja, bertutur kata baik, nilai dirinya akan mengangkat apa yang dia pakai. Jadi, jangan sampai nilai diri kita ditentukan oleh baju yang kita pakai. Tapi, baju yang kita pakai harus ditentukan sama diri kita yang memakainya," ujarnya.

Nuniek menambahkan bahwa fesyen adalah sesuatu yang dibeli, tapi bukan sesuatu yang menentukan nilai. Bagaimanapun atau semahal apa pun fesyen yang ada di dunia ini, tetap saja itu buatan manusia. Sementara itu, sebagai manusia memiliki nilai yang jauh lebih tinggi karena adalah ciptaan Tuhan.

"Jangan sampai gara-gara kita menenteng Hermes, nilai diri kita jadi seratus. Berarti kita lebih menghargai ciptaan manusia dibanding ciptaan Tuhan. Kita tanpa pakai barang bermerek pun adalah ciptaan Tuhan, nilai diri kita jauh lebih mahal dari barang apa pun yang ada di dunia ini yang buatan manusia," tutur Nuniek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya