Rahasia di Balik Tubuh Langsing

Ilustrasi wanita menikmati makanan
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji

VIVA.co.id – Kunci untuk menjaga tubuh ramping, atau sekadar menikmati makanan bukan masalah sulit. Kuncinya adalah mengunyah makanan. 

Singkirkan Lemak dan Berat Badan Turun Seminggu, Hanya dengan Resep ala dr. Zaidul Akbar Ini

Dalam sebuah eksperimen, sejumlah wanita yang mengunyah setiap sendokan pasta mereka selama 35 kali, hampir 30 persen makan lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengunyah hanya 15 kali.

Dr Xand Van Tulleken, peneliti yang melakukan eksperimen ini, meyakini bahwa proses mengunyah memiliki peranan yang sangat penting dalam menurunkan berat badan.

Viral! Gara-gara Tak Boleh Diet, Wanita Ini Malah Dikasih Sogokan Mewah oleh Suaminya

Dan eksperimen mengunyah ini ditampilkan dalam serial televisi yang dipandunya, How to Lose Weight Well.

"Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa proses mengunyah membantu memecah makanan ke dalam partikel terkecil, membuatnya terpapar air liur sehingga lebih efisien untuk dicerna. Sekarang mereka percaya mengunyah juga membantu memicu pelepasan hormon yang memberi sinyal nafsu makan dan kenyang pada kita," kata Dr Van Tulleken seperti dilansir dari Daily Mail.

Diet Protein Tinggi, Solusi Turunkan Berat Badan dengan Kilat

Van Tulleken meminta 20 wanita untuk makan sepiring besar pasta, dan berhenti ketika mereka merasa kenyang. Rata-rata, kita mengunyah 15-20 kali makanan yang penuh di mulut. Namun penelitian menunjukkan orang yang obesitas dan kelebihan berat badan mengunyah lebih sedikit.

Sebagian dari grup wanita diminta mengunyah 15 kali, dan sebagian lainnya mengunyah 35 kali. Setelah selesai makan, sisa makanan di piring mereka ditimbang dan menunjukkan kalau mereka yang mengunyah lebih cepat memakan kalori sebanyak 468 kalori.

Para pengunyah yang lebih lama, sebaliknya, merasa kenyang setelah memakan 342 kalori. "Perbedaannya 126 kalori dalam satu kali makan. Ini membuktikan kalau mengunyah lebih aman, gratis, dan alat diet yang terbukti tanpa ada sama sekali efek samping," ujar Van Tulleken.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya