Mengenal Kinran, Kain Tenun Khas Negeri Sakura

Kain tenun Kaji Kinran dari Jepang
Sumber :
  • BIMO/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Budaya kain tenun, ternyata bukan hanya ada di Indonesia. Negeri Sakura Jepang juga memiliki, kain tenun khas tersendiri yang dikenal dengan nama Kinran.

Dipamerkan di NYFW, Koleksi Mamuli Sumba Dipersembahkan untuk Para Penenun Wanita

Kinran ialah sebuah kain tenun yang dibuat dengan sutra. Bedanya dengan tenun Indonesia, Kinran sendiri dibuat dengan mesin tenun modern, tidak seperti proses tenun yang ada di Indonesia.

Berbicara mengenai tenun Jepang sendiri, Nishijin sebuah tempat di Barat Daya kota Kyoto ialah salah satu tempat paling terkenal untuk industri pengrajin tenun sutra di Jepang. Bahkan, tempat ini telah terkenal sebagai pusat dari industri tekstil sejak Era Heian.

Amanda Eyklima Perkenalkan Kain Tenun Suku Baduy di Mongolia

Seperti dijelaskan oleh Noriyuki Suzuki Representative Director dari Kaji Kinran, saat ditemui di Japan Wave Expo yang diadakan di Kota Kasablanka, proses produksi dari Kinran sendiri cukup panjang.

"Jadi, pertama itu kami tetapkan dulu desain, atau pola yang ingin kami gambar," kata Noriyuki kepada VIVA.co.id, Minggu 16 Januari 2017.

Mantap, Sarung Tenun Samarinda Dibeli Hj Iriana Jokowi dan Hj Wury Ma'ruf Amin

Dia menjelaskan bahwa desain ini sendiri banyak terinspirasi dari desain desain di kuil kuil Tokyo, di mana Kinran memang lebih umum dikenakan saat ke kuil.

Proses selanjutnya, ialah memperbesar pola yang sebelumnya telah dibuat. Di samping itu, juga dilakukan pemilihan untuk warna dari benang sutra yang akan digunakan.

Nuriyaki juga menjelaskan, proses pewarnaan yang menggunakan pewarna kimiawi ini, dilakukan dengan cara dicelupkan ke dalam sebuah drum yang berisi pewarna.

Uniknya, setelah proses pewarnaan dilakukan, benang yang telah diwarnain dikeringkan dengan menggunakan sebuah alat yang juga untuk menggulung yang disebut dengan Itowaku.

"Setelah itu, barulah, kemudian benang yang dipilih ditenun dengan sebuah alat modern, kita di sini mengandalkan machine power dan man power," ungkap dia.

Untuk kain dengan ukuran satu meter, proses produksinya sendiri memakan waktu kurang lebih 24 jam penuh. Setelah selesai, dilakukan semacam inspeksi untuk melihat apakah ada cacat, atau kerusakan pada saat perajutan.

"Ini pengecekan, jadi motifnya ada lukanya, atau tidak, kalau tidak ada masalah itu jadi kain," kata dia.

Kain Kinran tidak hanya biasa dibuat untuk sebuah busana. Kain ini juga bisa diaplikasikan untuk tas tangan, motif desain interior rumah, atau bahkan untuk motif pelapis dari tempat minum.

Harganya beragam, berkisar mulai dari Rp3 jutaan hingga kurang lebih Rp9 jutaan, tergantung dari bentuk, ukuran, dan motif yang digunakan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya