Kelainan Irama Jantung Bisa Berujung pada Stroke

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Kelainan irama jantung bisa memiliki dampak luas untuk kesehatan. Bahkan, masalah ini tidak hanya menyebabkan sulit beraktivitas. Jika jika dibiarkan terus menerus, bahaya stroke bisa mengintai.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Dan perlu diketahui, stroke bisa terjadi karena tiga penyebab yakni adanya gumpalan darah di otak, pengaruh faktor keturunan, serta gumpalan darah di organ lain yang berakhir ke otak. Pada kelainan irama jantung (atrial fibrilasi), stroke bisa terjadi akibat gumpalan darah di jantung.

"Ada juga yang sumber gumpalannya dari tempat lain. Di kasus atrial fibrilasi, karena irama jantungnya yang tidak teratur, mengakibatkan pembentukkan gumpalan darah di jantung," ujar spesialis jantung, dr. Antono Sutandar, SpJP(K) di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa 17 Januari 2017.

Mantan Istri Ungkap Kondisi Kesehatan Donny Kesuma Sebelum Meninggal Dunia

Maka, gumpalan darah yang terbentuk di jantung, dapat mengalir secara perlahan menuju pembuluh darah di otak. Hal ini yang menyebabkan penyumbatan di otak.

"Sudah ada penyempitan di pembuluh darah otak, maka tekanan darahnya menjadi drop dan aliran darah menjadi tersumbat," lanjutnya.

Keluarga Kenang Sosok Donny Kesuma, Ingin Semua Anaknya Sukses

Kelainan irama jantung yang menyebabkan stroke ini sangat berbahaya. Antono bahkan mengatakan, efeknya juga bisa menyebabkan kecacatan besar. Terlebih, risiko stroke bisa semakin meningkat dengan beberapa faktor lain.

"Penderita atrial fibrilasi yang usia di atas 75 tahun, disertai risiko stroke yang meningkat. Apalagi jika penderita mengalami gagal jantung, hipertensi, dan diabetes," kata Antono.

Ilustrasi Scaling Gigi

Ini Akibat Jarang Scaling Gigi yang Perlu Anda Ketahui!

Scaling gigi adalah prosedur membersihkan plak dan karang gigi. Plak adalah lapisan warna putih di permukaan gigi ketika bakteri dalam mulut bereaksi dengan sisa makanan.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024