Uniknya Ramen Berkaldu Biru

Ramen berkaldu biru.
Sumber :
  • Rocketnews24

VIVA.co.id – Jepang memiliki segudang kedai ramen, mulai dari kualitas kaki lima hingga bintang lima. Saking menjamurnya, setiap kedai ramen mencari berbagai macam cara agar bisa unggul dari kedai lain.

Is It Eating Ramen Good for Your Health Body?

Berkat hal itulah muncul deretan inovasi ramen, mulai dari ramen dengan cokelat, saus stroberi dan bahkan daging beruang.

Nah, terobosan terbaru dalam dunia ramen datang dari kedai ramen bernama Kipposhi. Kedai ini berlokasi tidak jauh dari Tokyo Skytree, sehingga pengunjung yang singgah ke sana bisa menikmati ramen sambil memandangi salah satu menara tertinggi di dunia tersebut.

Jadi Makanan Favorit Anak Muda, Apakah Ramen Baik untuk Kesehatan?

Namun, bukan itu terobosan yang ditawarkan kedai tersebut, melainkan menu ramen berkuah biru yang dinamakan Clear Chicken Soup Blue seharga Rp105 ribu.

Dilansir dari laman Rocketnews24, pihak restoran mengatakan bahwa kaldu ramen ini dibuat dengan teknik spesial ala China. Dengan teknik ini, semua ampas kaldu akan lenyap dan menghasilkan air kaldu yang jernih, namun dengan cita rasa yang kaya.

Cara Unik Menikmati Ramen dengan 3 Langkah, Udah Pernah Coba?

Sayangnya, tidak ada informasi yang menjelaskan dari mana warna biru pada kaldu tersebut berasal.

Ramen disajikan dengan sayuran segar di atasnya, telur asin dan daging ayam panggang. Hidangan ini terlihat cantik dengan warna biru kehijauan.

Menariknya, warna biru kaldu juga meresap pada mi ramen. Sehingga warna ramen sedikit kebiruan. Banyak yang berpendapat, rasanya sangat lezat dengan cita rasa gurih kaldu ayam yang kuat, dan rasa mi yang cocok dengan asinnya telur di dalamnya. Pihak restoran juga mengatakan bahwa tidak ada pewarna buatan dalam ramen tersebut.

Sebelumnya, sudah ada pula kedai ramen yang menyajikan ramen dengan kaldu berwarna biru, Lina Blue Ramen. Warna biru kaldu didapat dari pycocyanin, senyawa kimia dari tumbuhan alga. Senyawa ini juga dikenal baik untuk mengatasi efek penuaan dini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya