Kebersihan Udara Bantu Cegah Penyakit Sistem Saraf

Tremor biasanya merupakan indikasi terdapatnya gangguan sistem saraf
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA.co.id – Sebagai sistem saraf pusat, otak memiliki peran yang sangat penting. Otak menjadi pusat kesadaran, ingatan, bahasa, berpikir, berbicara, koordinasi, interpretasi penglihatan, pendengaran, kreativitas dan emosi.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Dengan beratnya yang hanya dua persen dari berat tubuh, otak manusia memuat 100 miliar sel saraf.

"Saraf merupakan salah satu organ dalam tubuh untuk menangkap sensasi panca indra dari luar," ujar dr. Esther Kristiningrum, dalam acara Perkembangan Penyakit Saraf, di JS Luwansa, Jakarta Selatan, 25 Januari 2017.

RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur

Dengan tanggung jawab yang begitu besar, sistem saraf bisa saja mengalami gangguan atau penyakit. Beberapa jenis penyakit sistem saraf yang diketahui seperti penyakit serebrovaskuler atau lebih dikenal dengan sebutan stroke, cedera otak, nyeri kepala, epilepsi, demensia, meningitis, ensefalitis, parkinson, multipel sclerosis, hingga tumor otak.

Ada beberapa gejala penyakit saraf yang bisa diketahui, seperti dijelaskan oleh Esther dalam paparannya.

Lagi, SYL Minta Pindah Karena Oksigen di Rutan KPK Kurang: Paru-paru Saya Setengah

"Kelumpuhan, kelemahan otot, penurunan koordinasi, hilangnya sensasi seperti kebas atau mati rasa, kejang, nyeri, penurunan tingkat kesadaran," ujarnya.

Penyakit kelainan saraf tidak mudah di diagnosis, karena banyak gejala yang sama bisa saja timbul pada kelainan yang berbeda. Untuk itu, cara mendiagnosis paling tepat adalah dengan melakukan anamnesis (dokter akan menanyakan keluhan pasien secara rinci), melakukan pemeriksaan fisik umum dan saraf, juga pemeriksaan penunjang seperti CT-scan, MRI, EEG darah, dan lainnya.

Lebih lanjut, Esther menegaskan bahwa ada cara untuk menghindari penyakit kelainan saraf, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan oksigen tubuh dan menjaga volume darah. Seperti yang diketahui, otak mengonsumsi 20 persen dari total oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.

"Menjaga kebersihan udara, agar oksigen sampai ke otak. Perlu dijaga (juga) volume darah. Caranya, jangan sampai anemia, jangan sampai terjadi penyempitan, dan kekurangan cairan tubuh. Jaga pola makan, kontrol gula darah, jangan merokok, jaga berat badan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya