Menkes Nila Moeloek Ungkap Cara Cegah Anak Berperilaku Buruk

Ibu dan anak.
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Perkembangan otak anak merupakan tahapan penting dalam kehidupannya. Karenanya, stimulasi harus dilakukan untuk memaksimalkan perkembangan ini. Bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.

Jangan Sampai Lupakan Orang tuamu jika Telah Sukses Kelak

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menjelaskan perkembangan otak harus mencapai volume yang cukup agar sel otak terbentuk dengan baik dan ada jaringan yang disebut dengan sinapsis. Jaringan sinapsis ini sangat diperlukan bagi anak dalam perkembangannya menjadi dewasa.

"Jaringan sinapsis tidak hanya terbentuk melalui gizi seimbang, tapi juga rangsangan atau stimulasi dari luar. Bisa dengan memperdengarkan musik dengan nada tertentu dan elusan ibu," ujar Nila saat peringatan Hari Gizi Nasional di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.

Begini Menjaga Keamanan saat Anak Bereksplorasi

Seorang ibu, kata Nila, tentunya akan memberikan kasih sayang penuh kepada buah hatinya. Namun, di Indonesia ternyata masih terjadi kesulitan dalam memberikan stimulasi ini pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Begitu juga dengan ASI dan makanan pendamping ASI. Dan, tentunya anak bisa tumbuh tanpa mendapatkan kekerasan.

Nila mengungkapkan, hingga kini kekerasan pada anak masih banyak terjadi, contoh yang baru-baru ini terjadi adalah kasus di Papua Barat.

Manfaat Mengejutkan Anak Sering Kumpul Bareng Orang Tua

"Anak yang mendapatkan stimulasi yang baik, tidak akan melakukan kekerasan. Akibat stimulasi yang tidak baik membuat anak memiliki kelakuan yang tidak baik," imbuhnya.

Jika keluarga bisa memberikan stimulasi yang benar, pertumbuhan otaknya akan maksimal dan bisa membuat peluang bagi anak untuk berkepribadian baik, berprilaku baik, dan berprestasi.

Meski demikian, lanjut Nila, masih ada kesempatan untuk memperbaiki kondisi ini. Dikatakan pada anak di atas tujuh tahun masih bisa merapikan sinapsis ini dan membuang yang buruk. Contohnya dengan mengajak remaja untuk berinovasi, berkreasi, dan menanamkan empati. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya