Ginjal Buatan Disiapkan Jadi Pengganti Mesin Dialisis

Ilustrasi ginjal
Sumber :
  • kidney.org

VIVA.co.id – Pengidap sakit ginjal kronis selama ini mengandalkan dialisis, yaitu mesin khusus untuk menyaring limbah berbahaya, garam, dan kelebihan cairan dari darah manusia. Namun, tak lama lagi, mesin ini bakal diganti dengan ginjal buatan – yang fungsinya sama seperti ginjal nyata, termasuk mengembalikan darah ke dalam keseimbangan normal dan sehat.  

Ancaman Tersembunyi: Penyakit Ginjal Diprediksi Masuk 5 Besar Penyebab Kematian Global di 2045!

Menurut laman Times of India, ginjal buatan ini tengah dirancang oleh tim peneliti di Amerika Serikat. Bila ginjal buatan itu selesai disempurnakan, penderita ginjal kronis nantinya tak perlu lagi berada di tempat tidur rumah sakit selama berjam-jam untuk melakukan proses pencucian darah dengan dialisis.

Tentunya mereka akan sangat terbantu dengan ginjal buatan – yang sebesar kepalan tangan orang dewasa. Diprediksi, ginjal buatan ini bakal beredar luas di pasaran akhir dekade ini.

Angka Kasus Penyakit Ginjal Makin Meningkat, Sedot Dana BPJS Hingga Rp2,9 T

Perangkat yang direkayasa di AS itu masih harus melalui serangkaian uji keamanan dan keselamatan sebelum disetujui oleh Badan Pengawas Obat-obatan AS (FDA). Demikian ungkap peneliti dari University of California di Kota San Francisco, Dr Shuvo Roy, yang juga bagian dari tim perancang ginjal buatan itu.

Perangkat tersebut dapat ditanamkan di perut dan akan didukung oleh kerja jantung. Selain menyaring darah, temuan baru itu juga melakukan fungsi-fungsi ginjal pada umumnya, termasuk produksi hormon, dan membantu kontrol tekanan darah.

Penyakit Ginjal Kini Serang Usia 20 Tahun, Kok Bisa?

Tidak seperti hemodialisis konvensional, yang hanya menyaring racun dari darah, ginjal buatan ini memiliki membran yang menyaring darah dan bio-reaktor yang terdiri dari sel-sel hidup ginjal yang terkena darah selama dialisis.

"Perangkat ini melakukan pekerjaan ginjal yang lebih holistik dari sekadar konvensi dialisis," kata Roy.

Tahap akhir penyakit ginjal kronis muncul ketika ginjal tidak lagi mampu membersihkan cukup limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Pada tahap ini, pasien wajib menjalani dialisis. Kadang-kadang sampai tiga kali seminggu, sebagai jembatan untuk transplantasi. Meningkatnya jumlah penderita diabetes dan hipertensi telah mendorong penyakit ginjal kronis pada banyak pasien.

Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah dua penyebab paling umum bagi ginjal kronis. Biaya mengobati penyakit ginjal stadium akhir melalui dialisis atau transplantasi ginjal pun sangat mahal.

"Mendapatkan organ ginjal dari manusia masih tidak mudah. Jadi pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir harus rutin menjalani cuci darah dan pengobatan lainnya," kata nephrologist Dr Georgie Abraham. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya