Tiga Wakil Asia di Miss Universe Pakai Kostum Emas

Kezia Warouw di ajang Miss Universe
Sumber :
  • instagram.com/officialputeriindonesia

VIVA.co.id – Sebanyak 86 kontestan pamer gaun dan kostum dalam preliminary Miss Universe ke-65 di Mall of Asia Arena di Pasay City, Manila, Filipina, Kamis malam, 26 Januari 2017. Dari puluhan kontestan, tiga wakil dari Asia mengenakan kostum emas.

Harnaaz Sandhu Raih Mahkota Miss Universe 2021

Ketiga kontestan tersebut, yakni Thailand, Filipina dan Indonesia. Wakil dari Thailand, Chalita Suansane memakai kostum emas yang menakjubkan dan indah dengan taburan 100 ribu kristal Swarovski sebagai hiasannya.

Dikutip dari Bangkok Post, perancang kostum elegan itu adalah desainer terkenal negara itu, Hirankrit Pattaraboriboonkul. Hirankrit juga merancang gaun tuk tuk yang memenangkan penghargaan National Costume pada tahun lalu.

Indonesia Tak Kirim Perwakilan ke Miss Universe 2021 di Israel

Desain kostum tersebut terinspirasi oleh gaun yang pernah dipakai oleh Ratu Sirikit ketika berpergian ke luar negeri mewakili Thailand. Dan wakil Filipina, Maxine Medina juga mengenakan kostum yang menyerupai gaun modern dengan dasar warna emas, yang memiliki belahan dada rendah.

Dikutip dari ABS-CBN, kostum tersebut terinspirasi Vinta, sebuah perahu tradisional dari Mindanao, yang dipasangkan dengan hiasan kepala yang dibuat menyerupai terumbu karang besar.
 
Kostum tersebut juga dihiasi dengan mutiara laut selatan. Dan biaya pembuatan kostum dan aksesorinya ini disebut-sebut sekitar Rp270 juta.  

7 Potret Rafaela Plastira, Miss Yunani yang Boikot Miss Universe 2021

Sementara wakil Indonesia Kezia Warou mengenakan kostum nasional bertema Unity Nation, yang dilambangkan dengan karakter burung Garuda emas. Desainer kostum Dynand Fariz mengatakan bahwa burung Garuda yang menjadi lambang negara menggambarkan keagungan dan kejayaan dengan warna keemasan yang dimiliki.

Burung Garuda juga mewakili kedaulatan Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar nomor satu di dunia dengan beragam suku, budaya, agama, geografis, dan sebagainya.

"Unity Nation, menyatukan diri sebagai bangsa dengan berbagai perbedaan, dan menyatukan diri sebagai bagian dari perdamaian dunia," kata dia beberapa waktu lalu.

Proses pembuatan kostum dilakukan sekitar dua bulan, dibantu 15 tim kreatif dari Jember Fashion Carnaval (JFC). Dia menjelaskan, kostum tersebut dibuat dari matras, seperti bahan yang digunakan untuk membuat kostum dalam perhelatan JFC.

"Ada lempengan tembaga, lalu ada pernak-pernik dan semua dibuat handmade," ujarnya.

Kostum tersebut memiiki berat sekitar 20 kilogram. Uniknya, di balik sayap burung Garuda tersebut, dia menambahkan lampu berwarna putih untuk membuat kostum berkilauan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya