- REUTERS/Joshua Roberts
VIVA.co.id – Angelina Jolie bicara soal kebijakan kontroversi Trump. Lewat sebuah esai di The New York Times, Jolie dengan tegas tak menyetujui keputusan Trump tersebut.
Ia mengawali tulisannya dengan mengatakan bahwa pengungsi adalah para pria, wanita, dan juga anak-anak yang takut akan peperangan.
"Daripada menjadi teroris, mereka sering menjadi korban dari terorisme itu sendiri," kata wanita 41 tahun tersebut.
Angelina Jolie juga menegaskan, pelarangan kunjungan dari tujuh negara muslim justru akan memberi pesan yang salah untuk negara lain.
"Setiap pemerintahan harus menyeimbangkan kebutuhan warganya dengan tanggung jawab internasional itu sendiri. Tapi respons kita harus terukur dan seharusnya berdasarkan fakta, bukan ketakutan," tambahnya.
Jolie memiliki enam orang anak yang juga berasal dari berbagai negara. Ia ingin anak-anaknya merasa aman di Amerika, begitu juga dengan anak-anak pengungsi lain agar selalu bisa diberi kesempatan tersebut.
"Menutup pintu untuk para pengungsi atau mendiskriminasi mereka bukanlah cara kita dan itu tidak akan membuat kita lebih aman. Takut bukanlah jalan kita. Menargetkan mereka yang lemah tidak menunjukkan bahwa kita kuat," tambah aktris Salt tersebut.
Ia mengakhir tulisannya bahwa semua orang sama apapun kepercayaan dan latar belakangnya. Semua orang sama-sama berjuang melawan ancaman dan saling mencari keamanan.
"Inilah yang saya harapkan, siapa pun presiden negara yang hebat ini bisa memimpin atas nama semua warga Amerika," kata istri Brad Pitt ini. (one)
