Donald Trump Mengatur Cara Berpakaian Stafnya

Presiden AS, Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Yuri Gripas

VIVA.co.id – Tampaknya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memiliki standar tinggi mengenai cara berpakaian stafnya di Gedung Putih. Ini merupakan aturan penting bagi karyawan yang berada di lingkaran pria yang resmi diangkat jadi Presiden AS pada 20 Januari 2017 lalu tersebut.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Menurut mantan pekerja kampanye Trump, seperti dikutip dari Axios, Trump ingin staf laki-laki memakai dasi, memiliki sikap fisik yang baik, perawakannya yang baik dan rambut rapi. Staf perempuan disukai mengenakan pakaian seperti wanita atau feminin, terlihat rapi dan teratur, bahkan saat mengenakan celana jeans.

Aturan tersebut menimbulkan reaksi keras di media sosial. Mereka meresponnya dengan membuat tanda pagar (tagar) DressLikeWoman.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Selain cuitan, mereka juga mengunggah foto dalam pakaian kerjanya atau wanita yang menginspirasi lainnya. Elizabeth Rooney, seorang perwira polisi di Boston dan veteran tentara, mengunggah foto dirinya dalam balutan pakaian seragam di media sosial.

"Saya akan mulai berpakaian seperti seorang wanita ketika dia mulai menjadi presiden. Saya merasa, 'harus memakai pakaian seperti wanita' adalah misoginis dan unpresidential. Setiap saya bangun pagi, saya berpakaian dalam kebanggaan, kehormatan, tugas dan kebebasan," kata dia, seperti dilansir dari BBC.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Sedangkan dr Rebecca Alleyne mengunggah foto dirinya dalam baju operasi. Dia meyakini, media sosial sebagai agen perubahan dan foto adalah cara yang efisien untuk menunjukkan reaksi.

"Saya ingin perempuan di manapun dinilai berdasarkan kemampuan mereka, bukan pada apa yang mereka kenakan. Saya percaya itu, dan tidak peduli siapa yang menerapkan aturan berpakaian," ujarnya.

Ada beberapa komentar yang mendukung aturan berpakaian Trump. Namun sebagian besar komentar mengkritiknya.

Sementara aturan berpakaian ini muncul diawali dengan keprihatinannya kepada salah satu stafnya, termasuk Sekretaris Media Gedung Putih Sean Spicer yang tampil dalam setelan tidak pas saat kali pertama bertugas dan itu mempengaruhi Trump.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya