- instagram.com/anniesahasibuan
VIVA.co.id – Desainer modest wear Anniesa Hasibuan belum lama ini melewati show di ajang New York Fashion Week (NYFW) 2017. Wanita berusia 30 tahun ini menjadi satu-satu desainer hijab dari Indonesia yang tampil di NYFW tahun ini.
Membawa koleksi bertajuk Drama, Anniesa menampilkan 48 koleksi musim gugur dengan perpaduan warna-warna milenium. Koleksi spesial untuk NYFW 2017 menyajikan kombinasi dari bahan, warna dan detail mewah, yang menghasilkan busana wanita yang elegan dan glamor.
Acara yang berlangsung di Skylight Clarkson Square, New York pada 14 Februari 2017 itu sukses menyedot perhatian karena selain gaun mewah ala putri kerajaan, model-model yang dipakai jasanya adalah model imigran. Ini dilakukan di tengah kebijakan pelarangan imigran oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kendati demikian, dia mengaku lega kembali menampilkan koleksi terbaru untuk NYFW 2017. Dia pun merasa sangat bangga telah membawa nama fesyen muslim Indonesia ke ajang internasional, sehingga bisa menjadi nilai tambah untuk industri fesyen Tanah Air.
"Alhamdulillah sudah lega ya melewati show ini. Senang sudah pasti, bangga bisa berbuat sesuatu untuk Indonesia," ujar Anniesa kepada VIVA.co.id, Kamis, 16 Februari 2017.
Dia berharap bahwa dengan apa yang dilakukannya bisa menjadi inspirasi untuk wanita lain untuk tetap berkarya. "Semoga ini bisa menjadi inspirasi wanita lain untuk tetap berkarya tanpa melupakan tugas dan tanggung jawab seorang ibu dan istri," ucapnya.
Penampilannya di ajang mode prestisius itu kembali menjadi sorotan sejumlah media asing, di antaranya USA Today, NBC News, BBC, Elle, Arab News, Emirates Woman. USA Today menulis bahwa Anniesa adalah desainer pertama yang melanggar batas-batas dengan menampilkan koleksi fesyen hijab pada September tahun lalu.
Dan dalam ajang yang sama tahun ini, Anniesa kembali dengan menampilkan koleksi yang tak kalah mewah dan cantik dengan sebelumnya. Namun, Anniesa kali ini memakai model imigran serta model-model dari generasi pertama atau kedua.
"Itu sebagai respons terhadap retorika saat ini mengenai kebijakan imigrasi (Donald Trump)," kata juru bicara Anniesa.
