Agen Perjalanan Mulai Tawarkan Destinasi Baru ke Turis Asing

Raja Ampat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kuantitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, pada  2017 ini tercatat peningkatan target yang cukup signifikan dari 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2016 menjadi 15 juta wisman di tahun 2017.

Sandiaga Uno Berharap Wisatawan Mancanegara Berkunjung ke Festival Arakan Sahur di Jambi

Namun, menurut pelaku industri wisata dari Pacto Tour, Rika Larasati mengatakan, faktor kualitas maupun kuantitas wisman yang berkunjung ke Indonesia dianggap sama pentingnya

"Jadi tidak dapat dipisahkan kualitas dan kuantitas, hanya tinggal bagaimana pemerintah mengarahkannya dengan benar," kata Rika Larasati dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 21 Februari 2017.

Parade Kapal Hias-Yacht Mewah di Sabang Marine 2024 Pukau Wisatawan Asing

Ia menjelaskan, saat ini Indonesia memerlukan kunjungan wisman yang lebih banyak dari sisi kuantitas untuk kemudian mengarahkannya ke kualitas wisman. Oleh sebab itu, keduanya baik faktor kualitas maupun kuantitas wisman harus berjalan seimbang.

"Kalau kita bicara mengenai pariwisata, tidak bisa spesifik ke market tertentu," katanya.

Kunjungan Wisman ke RI Januari 2024 Jadi yang Tertinggi dalam 4 Tahun

Ia mencontohkan, Bali, Lombok, atau Yogyakarta tidak bisa ditawarkan terus-menerus kepada wisman karena infrastruktur yang mulai terbatas dan padat.

"Kalau kita jejalkan lagi dengan parameter kuantitas sangat tidak elok, alangkah baiknya mulai difilter, karena kapasitasnya terbatas," katanya.

Dari situlah kemudian, pelaku industri mulai menawarkan paket-paket baru di luar destinasi yang sudah populer kepada segmen wisman yang lebih tinggi dari sisi kualitas belanjanya.

"Jadi harus fokus bagaimana membuat kualitas yang lebih baik hingga membuat spending wisatawan lebih besar," tuturnya.

Oleh sebab itu, ia berpendapat target kunjungan wisman harus seimbang baik kuantitas maupun kualitasnya.

"Pelan-pelan dengan diarahkan wisatawan ke wilayah-wilayah baru, itu baru bisa berdampak baik bagi perkembangan wisata dan ekonomi masyarakat dan negara," katanya.

Sejumlah pihak berpendapat target wisman yang ditetapkan pemerintah masih mengacu pada target jangka pendek atau jumlah yang besar yang mengarah pada pariwisata massal yang bisa mengundang dampak kerusakan lingkungan.

Sebagian menginginkan Indonesia lebih mengacu pada target kualitas wisman dengan spending yang tinggi dan lama tinggal yang lebih panjang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya