Alasan Ilmiah, Kenapa Menikah Bikin Orang Lebih Sehat

Pasangan menikah
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sejumlah penelitian telah mengemukakan bahwa pasangan menikah akan memetik banyak manfaat kesehatan dibandingkan mereka yang lajang, bercerai, atau hidup sendiri. Dan sekarang, sebuah penelitian baru menekankan, alasan potensial di balik itu semua.

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

Dikatakan bahwa, orang yang menikah memiliki kadar kortisol yang lebih rendah, yaitu hormon pemicu stres, di mana jika diproduksi secara berlebihan, dapat menimbulkan peradangan dan penyakit kronik.

Para peneliti dari Carneige Mellon University mengatakan, hasil penelitian ini menyatakan bahwa orang yang menikah akan menghadapi stres psikologis yang lebih sedikit dibandingkan orang-orang yang melajang.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Dilansir TIME, para peneliti itu juga memberikan bukti biologis yang menjelaskan bagaimana hubungan yang berkomitmen dapat berpengaruh secara langsung pada kesehatan.

Kadar kortisol yang tinggi terus menerus, yang disebabkan stres, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengendalikan peradangan. Peradangan telah dikaitkan dengan banyak kondisi kesehatan, termasuk masalah jantung, sistem imunitas yang rendah, diabetes, dan kanker.

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja

Namun, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychoneuroendocrinology ini hanya mengidentifikasi hubungan antara kadar kortisol dengan pernikahan, peneliti bisa saja hanya berspekulasi, didasarkan pada penelitian lain, apa yang sebenarnya terjadi pada kesehatan jangka panjang mereka.

Pada akhirnya jawaban dari itu bisa saja di luar dari apa yang mereka pikirkan, pada penelitian lain yang menggunakan partisipan sama, pernikahan ternyata tidak mempengaruhi risiko seseorang terkena flu.

Para peneliti juga mengatakan, karena ukuran sampel mereka relatif muda dan sehat, hasil penelitian ini mungkin tidak bisa diaplikasikan pada pasangan dewasa yang sakit atau lebih tua. Mereka juga mengakui bahwa status pernikahan bisa berarti berbeda bagi setiap orang.

"Misalnya, bercerai, berpisah atau ditinggal untuk selamanya bisa lebih diterima (dan normatif) bagi mereka yang berusia 60 tahun dibandingkan bagi yang berusia 30-an," tulis para peneliti. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya