- Pixabay
VIVA.co.id – Mengajak si kecil berkomunikasi di usianya yang masih sangat dini, ternyata sangat bermanfaat untuk mengembangkan kosakatanya. Lewat komunikasi, si kecil bisa belajar mengenal banyak kata.
Di usia dua tahun, anak biasanya sudah cukup mampu mengucapkan sejumlah kata. Perkembangan dalam berbahasanya, turut meningkat saat pengalamannya berbicara semakin banyak.
Namun, sebagian besar orangtua, seringkali memperkenalkan istilah asing dan melakukan modifikasi kata untuk mengganti kosakata yang dinilai kasar dengan bahasa yang lebih halus. Seperti misalnya, untuk memperkenalkan kata buang air besar, orangtua seringkali menggantinya dengan istilah pup.
Lalu, bagaimana sebenarnya efek modifikasi kata itu untuk perkembangan bahasa si kecil?
"Orangtua sering memodifikasi kosakata saat berbicara pada si kecil, dengan tujuan baik. Namun, modifikasi tersebut justru dapat memperlambat perkembangan berbahasa si kecil," ujar profesor perkembangan psikolog, Katherine White, dikutip dari laman Today's Parent.
Menurutnya, si kecil di usia dua tahun, sebaiknya diperkenalkan kata-kata tanpa modifikasi. Jauhkan juga si kecil dari kata-kata atau istilah asing. Katherine juga menyarankan, para orangtua tidak perlu segan untuk mengoreksi kesalahan kata, saat si kecil menyebutkannya.
"Jangan merasa tertekan untuk mengoreksi mereka. Saat anak sudah siap, ia akan mengerti dan mengubah kosakatanya menjadi asli," tambahnya.
Studi dari Stanford University juga memaparkan, berbicara dalam waktu lama dengan si kecil, dapat meningkatkan perkembangan bahasanya lebih cepat. Namun, tentu para orangtua, harus mampu memberikan kosakata yang mudah dimengerti si kecil dengan tata bahasa yang tepat dan konteks yang asli. (one)