Dimas Aditya Antara FTV dan Film, Mana Bayaran Lebih Enak?

Pemain Film Bid'ah Cinta Kunjungi VIVA.co.id.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Aktor tampan Indonesia, Dimas Aditya, bukan hanya dikenal lewat penampilnnya di layar lebar. Pria yang punya nama asli Adimas Raditya ini juga sering kali muncul dalam layar film televisi (FTV).

Menang Piala Festival Film Bandung, Ini Reaksi Dimas Aditya

Sederet FTV pernah dibintangi aktor 32 tahun tersebut. Puluhan judul dan juga ragam karakter pernah diperankannya. Tak heran, Dimas punya basis penggemar dari berbagai kalangan.

Yang terbaru, Dimas Aditya akan segera tampil sebagai anak muda muslim dalam Bid'ah Cinta karya sutradara Nurman Hakim. Populer di layar lebar maupun televisi, mana sebenarnya yang lebih dinikmati suami Tika Bravani ini?

Dimas Aditya 'Singkirkan' 50 Orang untuk Pengabdi Setan

"FTV pengerjaannya lebih santai syutingnya dan enggak effort. Kalau film kita kan lebih menguras tenaga, karena butuh observasi dan research untuk lebih mendalami karakter dengan waktu yang panjang, jadi kita mencari sesuatu yang sempurna daripada FTV, lebih melelahkan tapi menyenangkan," jawab Dimas Aditya saat berkunjung ke kantor redaksi VIVA.co.id, Rabu, 23 Februari 2017.

Diakuinya, proses yang melelahkan itu tentu punya kepuasan tersendiri. Dengan lebih berusaha, hasil yang maksimal pun kembali lagi untuk kebaikan dirinya sendiri.

Dimas Aditya Bosan Jadi Artis?

Dimas Aditya Kunjungi VIVA.co.id.

Lalu, bagaimana jika dikulik dari bayarannya?

"Sebenarnya, film juga oke kok. Kalau FTV proses bayarannya cepet, haha. Kisaran? Rahasia, tergantung masing-masing PH," kata Dimas tertawa.

Ditanya soal peran yang sangat diinginkan, Dimas Aditya mengaku ingin memerankan karakter yang lebih brutal. Apakah itu karakter antagonis atau film laga, apa pun tergantung tawaran yang diberikan.

Ada beberapa pertimbangan yang dipikirkan aktor kelahiran Jakarta ini saat mendapat tawaran. Baginya, bukan hanya konsep saja, tapi keseluruhan cerita harus menarik.

"Kalau mau bikin action, kalau enggak kuat (keselurhan ceritanya) ya percuma, takut ngasal. Jadi lihat semua elemen, praproduksi, persiapan segala macem, kru, dan sutradara," kata pria yang hobi fotografi ini menjelaskan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya