Gaya Hidup Ini Picu Disfungsi Ereksi pada Pria

Mandi air dingin bisa tingkatkan sirkulasi darah.
Sumber :
  • Pixabay/Olichel

VIVA.co.id – Disfungsi ereksi pada sebagian besar pria, menjadi masalah yang cukup berat. Hal tersebut tentu membuat para pria kesulitan untuk memuaskan pasangan.

Peradangan Vagina Hingga Seks Menyakitkan, Penelitian Temukan Solusi Atasi Masalah Kewanitaan

Meski masalah ereksi ini cenderung terjadi pada pria usia lanjut, tidak menutup kemungkinan beberapa faktor gaya hidup dapat memicu disfungsi ereksi. Berikut beberapa faktor pemicunya, dikutip dari laman Medical Daily.

1. Alkohol

Terpopuler: Seks di Pagi Hari untuk Dapat Keturunan hingga Negara Termurah Buat Dikunjungi

Minuman keras ini bersifat sebagai depresan. Artinya, membuat kemampuan tubuh sulit berfungsi seperti kesulitan bicara dan bergerak. Alkohol juga memicu terjadinya penurunan gairah seks dan membuat ereksi menjadi sulit. Tercatat, 70 persen pria dengan disfungsi ereksi kronis, memiliki riwayat konsumsi alkohol berlebihan.

2. Rokok

4 Posisi Seks Aman, Anti Nyeri Buat Pasangan yang Punya Penis Ukuran Jumbo

Merokok membuat peredaran darah menuju penis menjadi menurun. Padahal, ereksi membutuhkan jumlah darah yang cukup di penis. Studi tahun 2005 menemukan bahwa rokok menjadi penyebab utama masalah ereksi pada pria usia muda.

3. Stres

Meski keinginan bercinta tetap ada, namun stres membuat kemampuan penis menurun. Stres menjadi pemicu kesulitan untuk menahan ereksi pada sebagian besar pria

4. Gangguan emosi

Sama halnya dengan stres, gangguan emosi mampu menurunkan kemampuan ereksi. Tidak adanya rasa percaya pada pasangan, atau tidak merasa harmonis dengan pasangan, menjadi pemicu kesulitan ereksi.

5. Obat-obatan

Tercatat beberapa jenis obat-obatan medis, dapat memengaruhi kemampuan ereksi seperti amphetamin, heroin, barbiturates, kokain, dan sebagainya. Biasanya, obat untuk menangani depresi, juga cenderung menyebabkan ereksi.

6. Kondom

Kondom diyakini sebagai alat proteksi infeksi saat bercinta. Namun, studi 2006 silam menemukan, 37 persen pria kehilangan kemampuan untuk ereksi saat mengenakan kondom.

Sehingga, pemakaian kondom yang pas dan tidak terlalu ketat, disarankan agar tidak terjadi gangguan ereksi. Di samping itu, lubrikasi saat pemakaian kondom juga dijaga dengan baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya