Ilmuwan Temukan Cara Lebih Dini Deteksi Kanker

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay/skeeze

VIVA.co.id – Kanker ialah salah satu penyakit dengan tingkat prevalensi yang cukup tinggi di dunia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2012 mencatat, penderita kanker terus meninggkat hingga 14 juta jiwa.

10 Cara Mengurangi Risiko Kanker, Murah dan Mudah Dilakukan

Hal ini diduga karena deteksi dini yang tidak tepat. Namun, baru-baru ini para ilmuwan telah mengembangkan tes darah baru yang dapat mendeteksi kanker dan menemukan di mana tumor berkembang, menyediakan alternatif yang potensial untuk prosedur bedah invasif seperti biopsi.

Menurut peneliti dari University of California, San Diego di Amerika, ketika tumor mulai mengambil alih bagian dari tubuh, bersaing dengan sel normal untuk mengambil nutrisi dan ruang, matikan mereka saat dalam proses.

Daun Sirsak dan Kulit Manggis Hanya Mitos Obat Kanker, Ini Kata Dokter

Seperti sel normal mati, mereka melepaskan DNA mereka ke dalam aliran darah dan DNA yang dapat mengidentifikasi jaringan yang terkena.

"Kami membuat penemuan ini karena kecelakaan. Awalnya, kami mengambil pendekatan konvensional dan hanya mencari sinyal sel kanker dan mencoba untuk mencari tahu dari mana mereka datang, "kata Kun Zhang, seorang profesor di UC San Diego dilansir Indiane Express.

Pakar Sebut Pasien Kanker yang Meninggal Bukan Karena Kanker Melainkan Serangan Jantung dan Stroke

Tapi kemudian, dia juga melihat sinyal dari sel lain dan menyadari bahwa jika  mengintegrasikan kedua set sinyal bersama-sama, hal ini benar-benar bisa menentukan ada atau tidaknya tumor, dan di mana tumor berkembang.

Para peneliti mengumpulkan database pola metilasi CpG lengkap pada 10 jaringan normal yang berbeda (hati, usus, usus, paru-paru, otak, ginjal, pankreas, limpa, lambung dan darah). Mereka menganalisis sampel tumor dan sampel darah dari pasien kanker untuk mengumpulkan database penanda genetik kanker tertentu.

Sampel darah dari individu dengan dan tanpa tumor disaring. Mereka mencari sinyal penanda kanker dan pola metilasi spesifik jaringan. Tes ini bekerja seperti proses otentikasi ganda. Kombinasi kedua sinyal, dipotong saat di atas, diperlukan untuk menetapkan persaingan yang positif, kata para peneliti. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya